Harga Emas Antam Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA Bisnis – Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah pada Jumat, 24 Maret 2023. Tercatat, logam mulia itu dibanderol seharga Rp 1.096.000 per gram. Harga itu naik Rp 9.000 per gram dibanding perdagangan kemarin dan tercatat menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah penjualan Antam.
Pada tahun 2020 lalu, harga emas Antam juga sempat mencapai rekor tertinggi yaitu di level 1.047.000 per gram.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga pembelian kembali atau buyback emas ditetapkan seharga Rp 985 ribu per gram. Harga itu juga naik Rp 9.000 dibanding perdagangan kemarin.
Adapun harga emas berdasarkan ukuran, lima gram dijual Rp 5,25 juta, 10 gram Rp 10,45 juta, 25 gram Rp 26,01 juta dan 50 gram Rp 51,94 juta.
Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp 103,81 juta, 250 gram Rp 259,26 juta dan emas 500 gram Rp 518,32 juta. Selanjutnya, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp 598 ribu dan 1.000 gram senilai Rp 1.036,6 juta.
Untuk diketahui, harga penjualan emas batangan Antam ini belum termasuk pajak. Semua ukuran emas hari ini tersedia di butik logam mulia Antam Pulo Gadung.
Emas Global
Sementara itu, harga emas internasional hanya sedikit berubah pada perdagangan Jumat, 24 Maret 2023. Itu terjadi setelah dua sesi naik tajam, karena dolar yang sedikit lebih kuat mengimbangi harapan potensi jeda dalam siklus kenaikan suku bunga Federal Reserve.
Dilansir dari The Economic Times, harga emas di pasar spot datar di US$1,993.73 per ons pada 01.04 Greenwhich Mean Time (GMT). Emas berjangka AS juga tidak berubah di US$1.996,60.
Indeks dolar naik tipis 0,1 persen, membuat emas batangan lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lain.
Bullion telah naik hampir 0,3 persen sejauh ini dalam seminggu, setelah Fed mengisyaratkan akan menghentikan kenaikan lebih lanjut dalam biaya pinjaman setelah keruntuhan dua bank AS baru-baru ini.
Emas secara tradisional dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, dan lingkungan suku bunga rendah membuat bullion yang tidak memberikan imbal hasil menjadi taruhan yang lebih menarik.