Strategi Waskita Beton Incar Kontrak Baru Rp 3,8 Triliun di 2023
- ANTARA/Moch Asim.
VIVA Bisnis – PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menargetkan perolehan nilai kontrak baru di tahun 2023 bisa mencapai hingga Rp 3,8 triliun. Target itu tumbuh lebih dari dua kali lipat dari capaian tahun 2022 lalu.
Presiden Direktur WSBP, FX Poerbayu Ratsunu menegaskan, dalam upaya mencapai target tersebut, strategi ekspansi pasar di segmen pemerintah, BUMN, swasta domestik, dan overseas akan menjadi kunci pertumbuhan kontrak baru di tahun 2023 ini.
"Target penjualan 2023 adalah sebesar Rp 2,3 triliun, atau tumbuh 15 persen dari penjualan di tahun 2022," kata Poerbayu dalam telekonferensi, Rabu, 15 Maret 2023.
Dia menambahkan, target pertumbuhan ini akan ditopang oleh tiga segmen bisnis utama WSBP. "Yaitu penjualan beton pracetak, readymix, dan jasa konstruksi," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko WSBP, Asep Mudzakir memastikan, saat ini progress implementasi restrukturisasi keuangan WSBP telah berjalan dengan lancar.
Pada 15 Februari 2023 lalu, WSBP telah mendapatkan restrukturisasi dari para pemegang obligasi, untuk melaksanakan konversi instrumen sesuai dengan ketentuan restrukturisasi dalam Perjanjian Perdamaian. Selain itu, WSBP juga menargetkan proses konversi utang vendor menjadi saham dapat diselesaikan pada akhir kuartal II-2023.
"Total utang vendor yang akan dikonversi menjadi saham sekitar Rp 1,52 triliun. Sekitar Rp 690 miliar akan diselesaikan dengan kas perusahaan secara bertahap, mulai akhir Maret 2023 ini," kata Asep.
Dia mengatakan, pembukaan suspensi saham WSBP adalah milestone penting dalam proses konversi utang para kreditur. Di mana, nilai debt to equity conversion akan ditentukan berdasarkan harga pasar, dengan menggunakan metode Volume Weighted Average Price (VWAP) 45 hari.
"Perhitungan VWAP 45 hari akan dimulai setelah suspensi saham dicabut," ujarnya.