Sri Mulyani Buka Suara soal Harta Dirjen Pajak yang Melonjak dalam Empat Tahun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • Anisa Aulia/VIVA.

VIVA Bisnis – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara soal harta Dirjen Pajak Suryo Utomo yang melonjak dalam kurun waktu empat tahun. 

 

Karena berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), harta kekayaan Suryo pada 2017 sebesar Rp 6,13 miliar. Kemudian pada 2021 harta tercatat sejumlah Rp 14,4 miliar, artinya kekayaan Suryo melonjak selama empat tahun sebesar Rp 8,3 miliar.

 

Bendahara negara ini menjelaskan, kenaikan LHKPN atau harta kekayaan dirjen pajak disebabkan oleh kenaikan harga tanah.

Dirjen Pajak Suryo Utomo.

Photo :
  • M Yudha P/VIVA.co.id

 

"LHKPN-nya dirjen pajak, saya tanya kepada Pak Suryo kenaikannya karena apa? Kenaikan karena harga tanah, kenaikan harga itu tiba-tiba dianggapnya itu sebagai korupsi," ujar Sri Mulyani dalam telekonferensi Selasa, 28 Februari 2023.

"Coba rumahnya Pak Chairul Tanjung yang ada di Menteng, belinya berapa? Harganya sekarang berapa? Orang nanyanya apa, oh Pak Chairul Tanjung nyari duit banyak banget itu, pasti atas keringat rakyat, kan kaya gitu. Padahal karena harga pasar," katanya.

 

Sri Mulyani menyatakan, dirinya juga sudah menanyakan kepada Suryo dari mana saja sumber pendapatan yang diperoleh. Melalui penjelasan yang disampaikan Suryo, dia meminta untuk dijelaskan kepada publik. 

 

"Saya tanyakan sumber pendapatan dari mana saja sampaikan. Saya tanyakan kepada dirjen pajak kamu yakin kamu bener? Yakin bu. Saya yakin kamu bener, sampaikan ke publik," katanya.

Gedung Kementerian Keuangan

Photo :
  • flickr.com

 

Sri Mulyani menegaskan, atas dugaan publik mengenai kekayaan Suryo merupakan bentuk penghakiman. Karena sebelumnya Suryo sempat disorot mengenai motor gede (moge) miliknya.

 

"Dalam hal ini publik telah menghakimi, beli motor Rp 150 juta kita ngambil Rp 1.700 triliun (penerimaan pajak), ya enggaklah. Dirjen pajak saya sama direktur utamanya Bank Mega gajinya pasti lebih gede di sana, padahal Bank Mega enggak sampai Rp 1.,700 triliun kan," ujarnya.