Naik 80 Persen, BTN Syariah Cetak Laba Rp 333,58 Miliar pada 2022
- Dokumentasi BTN Syariah.
VIVA Bisnis – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN melaporkan, laba bersih dari Unit Usaha Syariah (UUS) tercatat mencapai Rp 333,58 miliar di akhir Desember 2022, atau naik 80,12 persen year-on-year (yoy) dari sebelumnya Rp185,20 miliar.
Direktur Utama Bank BTN, Haru Koesmahargyo menjelaskan, kenaikan laba bersih unit syariah Bank BTN itu ditopang oleh peningkatan pembiayaan syariah dan perbaikan kualitas pembiayaan.
“Kami akan terus mengoptimalkan BTN Syariah terutama pembiayaan perumahan dengan skema syariah yang saat ini makin diminati masyarakat Indonesia,” jelas Haru di Jakarta dikutip Rabu, 22 Februari 2023.
"Pembiayaan syariah tumbuh 14,79 persen (yoy) menjadi Rp 33,62 triliun, dan Non Performing Financing (NPF) gross turun 101 bps (yoy) menjadi 3,31 persen per 31 Desember 2022," kata tambahnya.
Dia menambahkan, untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) unit syariah Bank BTN di akhir 2022, juga tercatat meningkat sekitar 18,38 persen (yoy) menjadi Rp 34,64 triliun.
"Sehingga aset unit usaha syariah BTN juga naik 18,18 persen (yoy), menjadi Rp 45,33 triliun per 31 Desember 2022," ujarnya.
Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar mengatakan BTN Syariah optimistis pada 2023 dapat menyalurkan pembiayaan dengan pertumbuhan double digit. “Kami menargetkan pembiayaan syariah sekitar 13-14 persen disumbang permintaan yang masih tinggi di KPR Syariah,” tutur Hirwandi.
Hirwandi melanjutkan selain meningkatkan pembiayaan, BTN Syariah juga sukses memperbaiki kualitas pembiayaan yang disalurkan. BTN Syariah mencatatkan penurunan Non-performing financing (NPF) gross sebesar 101 bps yoy menjadi 3,31% per 31 Desember 2022.
“Tentunya dengan kualitas pembiayaan yang terus membaik akan menambah pendapatan dan laba bersih BTN Syariah ke depannya,” jelas Hirwandi.
Kemudian dengan kenaikan DPK 18,38 persen pada 2022 aset BTN Syariah naik 18,18 persen yoy menjadi Rp45,33 triliun per 31 Desember 2022.