Genjot Pengembangan UMKM, Keluarga Pekerja ASDP Bisa Dapat Permodalan Usaha
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA Bisnis – PT ASDP Indonesia Ferry mendukung program inisiasi Kementerian BUMN yang mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat serta mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Salah satunya melalui program PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang difokuskan untuk kalangan perempuan pelaku usaha tidak terkecuali istri dari pekerja BUMN.
Komitmen tersebut ditunjukkan salah satunya dengan mendorong istri ataupun anggota keluarga pekerja ASDP untuk membangun bisnis UMKM. Sebanyak 80 orang anggota keluarga pekerja ditawarkan untuk mendapatkan mudah dari PMN Mekar.
Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga dalam kegiatan BUMN bersama keluarga Pekerja di Banyuwangi yang dihadiri lebih dari 350 keluarga pekerja PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Perkebunan Nusantara XII, Pelindo dan Angkasa Pura II.
“Ibu - Ibu yang mau usaha atau mau mengembangkan usahanya bisa dapat pinjaman modal Rp 1 juta - Rp 4 juta tanpa agunan dari program Mekaar” ungkap Arya.
Hingga saat ini Program PNM Mekaar telah membiayai lebih dari 150.000 ibu - ibu di Banyuwangi, hal ini mendorong peningkatan jumlah perempuan mandiri di Indonesia. “Itu seperti membuka lapangan pekerjaan baru untuk ibu-ibu, bisa usaha bikin kue, buka warung kelontong dan usaha lainnya. Sekarang ibu - ibu bisa mandiri, bantu suami” tambah Arya.
PNM Mekaar disebut menjadi salah satu penopang perekonomian Indonesia karena yang level terbawah diberikan pembiayaan untuk menjalankan atau memulai usaha. Program ini tidak memerlukan jaminan seperti layanan permodalan lainnya dan untuk modal yang diberikan menggunakan sistem tanggung renteng.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan, ASDP mengubah haluan tersebut bukan semata memberikan kemanfaatan yang lebih besar kepada masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, tetapi juga untuk kemajuan perusahaan.
“ASDP kini mengubah strategi TJSL untuk fokus pada program SDGs dengan prioritas program pendidikan, lingkungan, pemberdayaan UMKM dan kesehatan karena kami merasa dengan filantropi saja tidak cukup," ujar Shelvy.
Pada sisi profit, ASDP juga mengarahkan program TJSL yang sejalan dengan operasional perusahaan. Lalu, pada sisi people, dilakukan pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi operasional perusahaan. Di antaranya, pemberdayaan perempuan pesisir lewat program Pelatihan Menjahit (di Merak), pemberdayaan masyarakat melalui seni (Labuan Bajo), dan beasiswa tingkat sarjana di Universitas Teknologi Sumbawa untuk anak-anak sekitar pelabuhan.
Adapun pada sisi planet, secara khusus 35 persen kegiatan TJSL ditujukan sebagai program pelestarian lingkungan, khususnya laut dan pantai. “Secara khusus kami memasukkan aspek lingkungan dalam misi perusahaan kami, dan itu yang menggambarkan betapa lingkungan menjadi hal yang penting bagi kami,” ujar Shelvy.