Zoom PHK 1.300 Karyawan, Gaji CEO Dipotong 98 Persen

Aplikasi Zoom.
Sumber :
  • How to Geek

VIVA Bisnis – Perusahaan teknologi, Zoom menyatakan akan memberhentikan sekitar 1.300 karyawan, atau sekitar 15 persen dari total stafnya. Pengumuman itu disampaikan pada hari Selasa waktu setempat, 7 Februari 2023.

Zoom menjadi perusahaan teknologi terbaru yang mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang signifikan. Kebijakan itu disebut akibat permintaan layanan digital yang berkurang setelah sebelumnya meningkat saat pandemi.

Dalam sebuah memo kepada karyawan, Chief Executive Officer (CEO) Zoom Eric Yuan mengatakan, PHK akan berdampak pada setiap bagian organisasi. Yuan juga mengatakan dia dan eksekutif lainnya akan melakukan pemotongan gaji yang signifikan, setelah mengakui dia membuat 'kesalahan' dalam seberapa cepat perusahaan tumbuh selama pandemi.

“Sebagai CEO dan pendiri Zoom, saya bertanggung jawab atas kesalahan ini dan tindakan yang kami ambil hari ini– dan saya ingin menunjukkan tanggung jawab tidak hanya dalam kata-kata tetapi juga dalam tindakan saya sendiri,” tulisnya seperti dikutip dari CNN International, Rabu, 8 Februari 2023.

Aplikasi Zoom.

Photo :
  • NDTV Gadgets

Ia menjelaskan dirinya juga akan melakukan pemotongan gaji sebesar 98 persen dan tidak mengambil bonus tahun ini. “Untuk itu, saya mengurangi gaji saya untuk tahun fiskal yang akan datang sebesar 98% dan melepaskan bonus perusahaan FY23 (full year 2023) saya.” tegasnya.

Gaji Pimpinan Eksekutif Dipotong 20 Persen

ilustrasi gaji yang diterima

Photo :
  • vstory

Yuan juga mengatakan, anggota pimpinan eksekutif akan mengurangi gaji pokok mereka sebesar 20 persen untuk tahun fiskal mendatang dan kehilangan bonus tahun fiskal 2023 mereka. Saham Zoom naik hampir 9 persen pada perdagangan tengah hari Selasa setelah pengumuman tersebut.

Zoom jadi primadona saat pandemi, karena banyak pengguna yang beralih ke platform-nya untuk melakukan obrolan video dengan teman dan kolega selama lockdown.

Pendapatan Zoom Meroket saat Pandemi

Pada pertengahan 2020, Zoom melaporkan pendapatan yang meroket didorong oleh lonjakan pelanggan bisnis dari banyak perusahaan yang terpaksa beralih ke pekerjaan jarak jauh.

Yuan mengatakan, perusahaan menambah staf 'dengan cepat' selama hari-hari awal pandemi untuk mendukung lonjakan permintaan karena banyak yang beralih ke platformnya untuk melakukan obrolan video dengan teman dan kolega. 

“Dalam 24 bulan, Zoom tumbuh 3x lipat untuk mengelola permintaan ini sekaligus memungkinkan inovasi berkelanjutan,” tulis Yuan.

Saham Zoom menurun secara signifikan tahun lalu, karena lebih banyak pekerja yang kembali ke kehidupan kantor.

Zoom bukanlah satu-satunya pandemi yang mengalami penurunan tajam. Peloton, misalnya, telah mengalami beberapa kali PHK. Sebagian besar Big Tech, yang juga tumbuh pesat selama pandemi, juga telah mengumumkan PHK.

Dan Selasa malam, eBay (EBAY) mengatakan dalam pengajuan peraturan bahwa mereka akan memangkas sekitar 500 pekerjaan secara global – sekitar 4 persen dari basis karyawannya – selama 24 jam ke depan.