Bauran EBT Pembangkit Listrik RI 2022 Capai 14,11 Persen, Menteri Arifin:
- Inhabitat
VIVA Bisnis – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyampaikan, bauran energi baru terbarukan (EBT) di sektor pembangkit listrik Indonesia pada tahun 2022 mencapai 14,11 persen.
"Naik tipis dari realisasi bauran EBT di 2021, yaitu 13,65 persen," kata Arifin dalam konferensi pers di kantornya, Senin, 30 Januari 2023.
Dia mengakui, sampai saat ini bauran energi primer di Indonesia masih didominasi oleh batu bara, yakni mencapai 67,21 persen. Sementara untuk bauran gas mencapai 15,96 persen, dan BBM yakni 2,7 persen.
Di sisi lain, kapasitas terpasang pembangkit listrik di Indonesia sampai 2022 mencapai 81,2 gigawatt (GW), dan didominasi oleh PLTU sebanyak 42,1 GW. Kemudian, capaian itu disusul oleh PLTG sebesar 21,6 GW, dan pembangkit listrik EBT sebesar 12,5 GW.
"Ke depan kita perkirakan akan ada pertumbuhan kapasitas mencapai 85,1 GW di 2023 yang berasal dari program penambahan kapasitas dari program sebelumnya yang telah direncanakan," ujar Arifin.
Saat ini, lanjut Arifin, mayoritas pembangkit listrik EBT adalah PLTA sebanyak 6,6 GW, kemudian PLTP 2,3 GW, dan bioenergi sebesar 3 GW. Sia menargetkan, pada tahun 2023 kapasitas terpasang pembangkit listrik EBT bisa mencapai 12,9 GW.
"Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), akan ada penambahan kapasitas terpasang pembangkit listrik EBT mencapai 21 GW di tahun 2030," kata Arifin.
Di sisi lain, Dia menyebut bahwa capaian penurunan emisi karbon di tahun 2022 mencapai 91,5 juta ton CO2 ekuivalen. Karenanya, Arifin juga terus mendorong penurunan emisi di sektor energi, seiring dengan peningkatan target pemerintah.
"Progres di 2022 ini cukup baik. Penurunan emisi di sektor energi, total intensitas penurunan mencapai 0.335 ton CO2 per penduduk. Ini yang memang harus kita kampanyekan apakah ini akan menjadi setengah ton per penduduk," ujarnya.