Siemens Janji Investasi Transisi Energi , Menteri Bahlil: Sumber Daya Alam RI Melimpah
- ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menemui President and Chief Executive Officer Siemens Energy, Christian Bruch, di sela-sela acara World Economic Forum (WEF), Davos, Swiss.
Bahlil menyakinkan pihak Siemens Energy bahwa Kementerian Investasi/BKPM siap mengawal masuknya investasi mereka di Indonesia, khususnya pada bidang transisi energi.
"Pemerintah Indonesia berkomitmen dalam melakukan transisi energi menuju energi hijau, di mana energi hijau telah menjadi kebutuhan global saat ini," kata Bahlil, Kamis, 19 Januari 2023.
Siemens Energy Global Gmbh Co.KG sebelumnya telah melakukan penandatanganan MoU dengan PT Multi Fabrindo Gemilang (Multifab), untuk kerja sama investasi pada bidang transisi energi yang dilakukan di sela kegiatan G20 di Bali pada November 2022 lalu.
Adapun, nilai investasi Siemens Energy diperkirakan mencapai EUR70-100 juta atau setara dengan Rp 1-2 triliun.
"Kita memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti angin, matahari, dan air, serta luas area yang cukup besar yang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin," ujar Bahlil.
Tak hanya itu, Bahlil juga menawarkan adanya peluang investasi untuk industri peralatan panel surya kepada Siemens Energy.
"Indonesia memiliki bahan baku yang melimpah dengan harga kompetitif, dan produk akhir yang dapat dipasarkan baik di pasar dalam negeri maupun untuk ekspor," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, CEO Siemens Energy, Christian Bruch menyampaikan, Indonesia adalah negara yang penting bagi Siemens Energy. Sehingga mereka ingin lebih mengoptimalkan peluang investasi yang ada di Indonesia.
Dia juga mengapresiasi dukungan penuh dari Pemerintah Indonesia, dan berkomitmen untuk tidak hanya mencari peluang bisnis bagi pasar domestik Indonesia tetapi juga untuk keperluan ekspor.
"Kami ingin memberikan kontribusi pada pembangunan Indonesia, khususnya terkait dengan transisi energi hijau," kata Christian.
Indonesia menurutnya adalah kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, terutama terkait dengan energi. Dia memastikan akan menyusun peta jalan kerja sama antara Siemens Energy dengan Pemerintah Indonesia, dalam mendorong transisi energi.
"Supaya ke depannya bagaimana kita bisa menciptakan sumber energi yang tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga terjangkau oleh masyarakat luas," ujarnya.
Diketahui, Siemens Energy adalah divisi bisnis dari perusahaan teknologi global, Siemens. Perusahaan ini berfokus pada produk dan solusi di bidang pembangkitan, transmisi, dan distribusi energi. Dengan adanya kerja sama ini, ke depannya Indonesia dapat menjadi penggerak transisi energi pada wilayah Asia-Pasifik, sebagai produsen untuk melayani pasar domestik dan negara-negara sekitar.