Jumlah Penduduk Miskin di RI Naik 200 Ribu Orang, BPS Ungkap Penyebabnya
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA Bisnis – Kondisi kemiskinan di Indonesia pada tahun 2022 masih belum sepenuhnya pulih setelah pandemi COVID-19 yang dihadapi dalam dua tahun terakhir. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono.
Dia menjabarkan, jumlah penduduk miskin Indonesia per September 2022 mencapai sebanyak 26,36 juta orang, atau meningkat 200 ribu orang terhadap Maret 2022. Meskipun, angka tersebut menurun 140 ribu orang dibanding September 2021.
"Jika dilihat dari aspek ketenagakerjaan, sampai saat ini angkatan kerja yang ada belum sepenuhnya terserap akibat pandemi COVID-19 dalam dua tahun terakhir," kata Margo dalam konferensi pers, Senin, 16 Januari 2023.
Dia menambahkan, persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2022 mencapai sebesar 7,50 persen, naik menjadi 7,53 persen pada September 2022. Sementara persentase penduduk miskin pedesaan pada Maret 2022 yakni sebesar 12,29 persen.
"Naik menjadi 12,36 persen pada September 2022," ujarnya.
Margo menambahkan, dibandingkan bulan Maret 2022, jumlah penduduk miskin perkotaan pada September 2022 naik sekitar 0,16 juta orang, dari 11,82 juta orang pada Maret 2022 menjadi 11,98 juta orang pada September 2022.
"Pada periode yang sama, jumlah penduduk miskin pedesaan meningkat sebanyak 0,04 juta orang, dari 14,34 juta orang pada Maret 2022 menjadi 14,38 juta orang pada September 2022," kata Margo.
Sementara itu, Garis Kemiskinan pada September 2022 tercatat sebesar Rp 535.547 per kapita per bulan, dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp 397.125 (74,15 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp 138.422 (25,85 persen).
"Pada September 2022, secara rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,34 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp 2.324.274 per rumah tangga miskin per bulan," ujarnya.