2 Pekerja Tewas Akibat Bentrokan Maut WNA dan WNI, PT GNI Buka Suara
- Tangkapan Layar: Instagram
VIVA Bisnis – PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) buka suara atas bentrokan maut yang telah menewaskan dua pekerjanya. Masing-masing pekerja itu merupakan Warga Negara Asing (WNA) dan Warga Negara Indonesia (WNI).
Dalam keterangan resminya, pihak manajemen PT GNI menjelaskan, bentrokan itu terjadi pada Sabtu, 15 Januari 2023 di Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Kejadian ini juga berdampak terhadap masyarakat sekitar.
"Kami atas nama perusahaan menyatakan sangat prihatin atas peristiwa demonstrasi yang berakhir ricuh yang terjadi pada tanggal 14 Januari 2023 di lokasi proyek PT Gunbuster Nickel Industry (GNI). Karena tidak hanya berdampak bagi perusahaan melainkan juga bagi masyarakat sekitar," tulis keterangan resmi direksi PT GNI lewat Instagram @gunbusteroffcial dikutip VIVA, Senin, 16 Januari 2023.
PT GNI juga menegaskan, perusahaan bersama dengan aparat penegak hukum langsung bergerak untuk melakukan investigasi yang mendalam dan mengusut tuntas. Karena seluruh kejadian itu telah menimbulkan kerugian bagi semua pihak baik materiel, immaterial, hingga jatuhnya korban jiwa.
"Selama investigasi berlangsung, perusahaan berharap agar seluruh pihak dapat menahan diri dan berpikir jernih dalam mengolah informasi yang beredar. Khususnya mengenai pemberitaan yang simpang siur, yang berpotensi menimbulkan persepsi yang keliru atas peristiwa yang terjadi," jelasnya.
Atas kejadian itu, pihak direksi menegaskan permintaan maaf agar semua pihak menjaga keberlangsungan investasi perusahaan. Karena, manfaat investasi akan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan negara.
"Oleh karena itu, perusahaan berharap agar ke depannya hal-hal seperti ini tidak terulang lagi, sehingga perusahaan dapat terus memberikan manfaat bagi semua pihak," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah karyawan perusahaan PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng) terlibat bentrokan. Puluhan orang perusuh tersebut diamankan polisi setempat.
Kronologi awal terjadi pada Sabtu 14 Januari 2023 bentrokan terjadi antara WNA dan WNI di Pool Dump Truck yang mengakibatkan terjadinya penganiayaan terhadap WNI oleh WNA. Kemudian, bentrokan itu berpindah lokasi ke Smelter 2 dengan saling lempar batu antara WNA dan WNI. Saat itu, WNI melakukan pembakaran motor milik WNA.
Kemudian sekitar pukul 19.30 WITA para pekerja melakukan pergantian shift malam. Para pekerja sedang mogok kerja dari crew Pool Dum Truck. Dari aksi mogok kerja itu pihak WNA menolak hingga dipicu penganiayaan WNA ke WNI yang terjadi siang hari.
Kapolres dan tim gabungan yang masih di lokasi langsung memukul mundur WNA dan WNI yang bentrok. Selanjutnya, sekitar pukul 21.15 WITA, massa kembali berkumpul dengan jumlah banyak, lalu menyerang dan membakar mess WNA serta beberapa kendaraan seperti mobil, loader, dan mobil crane.
Di saat bersamaan massa dari arah Desa Bunta juga menyerang Pos 4 dengan batu dan merusak mobil damkar PT SEI. Massa juga dilaporkan melakukan pembakaran alat berat dan mobil, serta melakukan penjarahan di mess WNA asal China dan Indonesia. Menurut Kapolres Morowali Utara, AKBP Imam Wijayanto, usai bentrokan itu, pihaknya langsung mengamankan 70 orang pekerja untuk dilakukan pemeriksaan.
"Ada 70 orang diamankan. Mereka diperiksa dulu di Mapolres Morut," kata Imam saat dimintai konfirmasi, Minggu 15 Januari 2023.