Strategi Hilirisasi Produk Tambang Anggota MIND ID pada 2023

Reorganisasi antara MIND ID dan INALUM akan mengakselerasi program hilirisasi
Sumber :
  • INALUM

VIVA Bisnis – Presiden Joko Widodo berulang kali menegaskan mengenai pentingnya hilirisasi dan industrialisasi, sebagai salah satu strategi meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara melalui pemanfaatan kekayaan sumber daya alam. Setelah dinilai cukup berhasil dalam melakukan hilirisasi pada komoditas nikel, pemerintah pun kembali berwacana untuk melakukan hilirisasi serupa pada komoditas bauksit dan lain sebagainya.

Guna mengakselerasi hal tersebut, BUMN Holding Industri Pertambangan yakni Mining Industry Indonesia (MIND ID), telah diberi tugas pokok oleh Presiden Jokowi untuk menyukseskan rencana hilirisasi di berbagai sektor industri tersebut.

Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso mengaku, di tahun 2023 ini para anggota holding MIND ID yakni PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero), dan PT Timah Tbk, telah menyusun berbagai program untuk mendorong percepatan hilirisasi tersebut.

"Karena hilirisasi saat ini menjadi tugas pokok yang wajib dikerjakan MIND ID sebagai holding industri pertambangan. Maka masing-masing (anggota holding) tidak hanya menjalankan praktik pertambangan, namun juga melakukan langkah strategis guna mendorong percepatan hilirisasi tersebut," kata Hendi kepada media, Jumat, 13 Januari 2023.

Mind ID.

Photo :
  • Dokumentasi Mind ID.

Dia mencontohkan, di 2023 ini, PT Antam Tbk (Antam) tengah berfokus pada implementasi inisiatif strategis pengembangan hilirisasi nikel, dengan penyelesaian proyek pembangunan pabrik feronikel di Halmahera Timur. Progress konstruksi pabrik berkapasitas 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi) tersebut telah mencapai 98 persen, dan diharapkan dapat beroperasi pada semester II-2023.

"Nantinya pabrik ini akan menambah portfolio total kapasitas produksi terpasang feronikel tahunan Antam, menjadi 40.500 TNi," ujarnya.

Sementara PT Freeport Indonesia (PTFI) di 2023 ini juga masih fokus pada upaya hilirisasi tembaga, dengan membangun smelter baru yakni Smelter Manyar di Kawasan Java Integrated Industrial Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur. Smelter Manyar ini dirancang memiliki kapasitas pengolahan konsentrat tembaga sebesar 2 juta ton per tahun, yang menjadikan smelter ini sebagai tempat pengolahan tembaga terbesar di dunia.

Sementara PT Inalum (Persero) di tahun ini masih berupaya meningkatkan kapasitas produksinya, yang salah satunya hadir lewat anak perusahaannya Indonesia Aluminium Alloy (IAA). Saat ini, IAA sudah melakukan soft commissioning, guna memastikan mesin-mesinnya siap beroperasi dan mendaur ulang aluminium.

"Dengan beroperasinya PT IAA ini, Inalum mampu menargetkan peningkatan kapasitas 21 ribu ton per tahunnya," kata Hendi.

Gedung PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam.

Photo :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

Kemudian, PT Timah Tbk juga turut mewujudkan program hilirisasi melalui penggunaan teknologi terbaru dalam proses pengolahan komoditas timah. Melalui teknologi bernama peleburan Top Submerge Lance (TSL) Ausmelt Furnace, hal itu merupakan babak baru transformasi teknologi dalam pengolahan timah. 

TSL Ausmelt Furnace sendiri adalah strategi PT Timah, untuk menjawab tantangan di industri timah saat ini. Khususnya, dalam memaksimalkan konsentrat timah kadar rendah. Dengan TSL Ausmelt Furnace, diharapkan PT Timah mampu mengolah konsentrat bijih timah dengan kadar rendah. Yakni mulai dari 40 persen Sn, dengan kapasitas produksi 40.000 ton crude tin per tahun atau 35.000 metrik ton ingot per tahun.

"MIND ID sebagai holding industri pertambangan menjalin sinergi dan kolaborasi antarpara anggotanya, serta mendorong apa yang dicita-citakan Presiden RI dengan mendorong hilirisasi. Tujuannya yakni meningkatkan nilai tambah komoditas produk tambang, serta mampu memperkuat bisnis inti perusahaan," ujarnya.