Rights Issue Oversubscribed 1,6 Kali, Segini BTN Dapat Suntikan Modal
- Dokumentasi BTN.
VIVA – PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) telah melakukan aksi korporasi penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue. Hasilanya permintaan saham perusahaan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) untuk porsi pemegang saham publik mencapai sekitar 1,6 kali.
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengaku lega atas antusias dari para investor tersebut. Apalagi hingga mengalami oversubscibed.
“Kami sangat bersyukur, proses rights issue BTN berjalan lancar. Jumlah permintaan yang masuk juga sangat tinggi, sehingga rights issue BTN ini mengalami oversubscribed sekitar 1,6 kali,” ujar dalam keterangannya, dikutip Jumat, 6 Januari 2022.
Haru menyampaikan terima kasihnya kepada Pemerintah, pemegang saham publik dan stakeholder lainnya, yang telah mendukung proses rights issue perseroan sehingga berjalan lancar dan sukses. Kelebihan permintaan rights issue BTN merupakan kepercayaan yang besar dari para pemegang saham BTN terhadap kinerja perseroan.
Menurut Haru, BTN akan menjaga kepercayaan dari pemegang saham dengan menghasilkan kinerja yang terus bertumbuh positif dan berkelanjutan. Antara lain dengan memperbesar kapasitas penyaluran pembiayaan perumahan dari sebelumnya 800 ribu unit selama lima tahun menjadi 1,32 juta unit.
Sebagai informasi, dalam aksi korporasi ini BBTN menerbitkan 3,44 miliar saham baru seri B yang setara dengan 24,54 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan harga pelaksanaan Rp1.200, BTN akan mendapatkan tambahan modal sebesar Rp4,13 triliun pasca-aksi korporasi ini selesai.