Pasar Modal RI 2022 Terbaik di ASEAN, Ketua OJK Sebutkan Alasannya
- Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden
VIVA Bisnis – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengungkapkan bahwa bursa saham Eropa, mengalami kondisi yang buruk pada tahun 2022. Mahendra mengungkapkan, jika dibandingkan dengan bursa saham Eropa, Indonesia masih berada dalam kondisi yang jauh lebih baik.
"Dalam konteks itu, kita patut bersyukur di tengah gejolak dan ketidakpastian di Eropa, dan banyak negara secara global, kinerja perekonomian Indonesia dan juga cerminannya pada kinerja pasar modal Indonesia di Tahun 2022, justru bertahan dan cenderung menunjukkan kinerja yang sangat positif," kata Mahendra, Senin 2 Januari 2022
Mahendra bahkan mengunhkapkan kinerja perekonomian di Indonesia merupakan yang terbaik dibandingkan dengan negara lain di ASEAN. "Bahkan terbaik dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN dan Asia secara umum," ujar Mahendra
Mahendra mengatakan pencapaian positif tersebut tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada tahun 2022 yang ditutup 4 persen meningkat dibandingkan tahun lalu. Selain itu juga aktivitas perdagangan 2022 yang mengalami kenaikan signifikan.
"Aktivitas perdagangan Tahun 2022 juga mengalami kenaikan signifikan, frekuensi transaksi harian mencapai 1,31 juta kali yang terbesar di ASEAN," ujarnya
Mahendra juga mengungkapkan, mengenai kapitalisasi pasar juga tertinggi yaitu mencapai angka Rp9.500 triliun atau 600 miliar dolar AS. "Artinya 50 persen terhadap PDB Indonesia," ujar Mahendra
Mahendra melanjutkan, terdapat 59 perusahaan yang menerbitkan saham perdananya (IPO) di lantai bursa pada tahun 2022 lalu. Menurutnya, jumlah investor pasar modal RI juga meningkat mencapai 10,3 juta yang artinya 10 kali lipat.
"Atau 1.000 persen meningkat dalam lima tahun terakhir sejak 2017. Bahkan jumlah investor pasar modal didominasi oleh investor domestik yaitu mencapai 55 persen dari total seluruh investor," ujarnya
Dia mengungkapkan, dari jumlah investor yang ada, mereka yang berusia muda ada sebanyak 58,7 persen. "Kalau dihitung yang generasi milenial dan Z adalah 58,7 persen. Itu lah capaian-capaian yang luar biasa," ujar Mahendra.