Apindo Ungkap Kekuatan Besar Indonesia Hadapi Ancaman Resesi Ekonomi 2023
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Bisnis – Ekonomi dunia pada 2023 diprediksi akan memasuki masa resesi, akibat tingginya inflasi dan pengetatan moneter kenaikan suku bunga oleh berbagai bank sentral dunia.
Ketua Komite Analis Kebijakan Ekonomi (Apindo), Ajib Hamdani menilai, untuk Indonesia optimisme ekonomi pada 2023 ada pada jumlah penduduk Indonesia yang besar.
"Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada akhir tahun 2021 menunjukkan jumlah 273.879.750. Bahkan diperkirakan sudah melebihi 275 juta pada akhir tahun 2022 ini," kata Ajib dalam keterangannya, Kamis 29 Desember 2022.
Ajib menjelaskan, dalam sebuah ekosistem ekonomi jumlah penduduk adalah market atau demand. Di mana dengan demand yang besar, maka konsumsi akan terjaga dengan baik.
Menurutnya, potensi selanjutnya untuk Indonesia menghadapi 2023 yaitu melimpahnya sumber daya alam dan komoditas. "Dan pemerintah sudah melakukan langkah tepat dengan melakukan program transformasi ekonomi dengan melakukan downstream atau hilirisasi, yang bisa meningkatkan nilai tambah," jelasnya.
Selanjutnya kata dia, kekuatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang mana menjadi penyangga utama pertumbuhan ekonomi. Sebab UMKM merupakan sektor usaha yang mempunyai resiliensi atau daya bangkit yang cepat.
"Kalau Pemerintah bisa memberikan daya ungkit maksimal di sektor UMKM ini, maka pertumbuhan ekonomi akan tetap terjaga bahkan bisa terakselerasi dengan lebih cepat," ujarnya.
Ajib menekankan, dari hal tersebut Indonesia dalam memasuki tahun 2023 masih memiliki banyak keuntungan. Karena sebelumnya, ketika kondisi global mendapatkan efek negatif pascapandemi, Indonesia justru bisa bangkit lebih cepat.
"Indonesia mempunyai potensi yang jauh lebih besar daripada tantangan yang ada. Narasi resesi akan terpinggirkan dengan optimisme ekonomi," terangnya.