Sun Life Indonesia Bangun 6 Sekolah Darurat untuk Anak di Pengungsian Gempa Cianjur
- VIVA/Adinda Permatasari
VIVA Bisnis – Sun Life Indonesia menyalurkan sejumlah dana bantuan untuk anak-anak yang terdampak oleh bencana gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Donasi tersebut diserahkan bekerja sama dengan Wahana Visi Indonesia (WVI), organisasi kemanusiaan yang berfokus pemberdayaan anak, keluarga, dan masyarakat yang paling rentan.
Dalam kesempatan ini, Sun Life mendonasikan dana bantuan sebesar CA$ 75.000 atau sekitar Rp825 juta yang akan digunakan untuk mendukung program Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA). Termasuk, penyediaan dan pengolahan bahan makanan segar, penyediaan alat pengukur antropometri untuk memantau status gizi pada anak, serta pembangunan sekolah darurat ramah anak bagi anak-anak terdampak di 5 lokasi pengungsian gempa di Cianjur, yakni Desa Cibulakan, Desa Cijedil, Desa Sukamanah, Desa Mangunkarta, dan Desa Limbangan Sari.
Berdasarkan data yang dilansir oleh Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB), sebanyak 30 persen dari anak-anak yang terdampak ialah di bawah lima tahun (Balita). Pemerintah juga kini mengupayakan untuk mendorong penyaluran bahan makanan segar yang sangat dibutuhkan untuk anak-anak balita dan meminimalisir pemberian makanan instan secara terus menerus pada anak untuk mencegah dampak kesehatan, salah satunya malnutrisi.
Shierly Ge, Chief Marketing Officer Sun Life Indonesia menyatakan, selain itu, aktivitas pendampingan psikososial bagi anak-anak juga penting untuk mempercepat proses pemulihan pasca-bencana. Sehingga aktivitas dan area yang ramah bagi anak-anak sangat dibutuhkan.
“Mengingat banyaknya anak-anak yang terdampak oleh bencana gempa di Cianjur, melindungi masa depan anak-anak tersebut menjadi prioritas utama kami, khususnya di sektor kesehatan dan pendidikan anak,” ujar Shierly dikutip dari keterangannya, Jumat, 23 Desember 2022.
Distribusi dan pengolahan bahan makanan segar beserta alat pengukur antropometri yang disalurkan oleh Sun Life melalui Wahana Visi Indonesia diharapkan dapat meningkatkan akses terhadap makanan bernutrisi. Khususnya ke lebih dari 700 anak dan memonitor lebih dari 2.300 anak di posko pengungsian yang dibantu oleh 60 kader di lokasi pengungsian.
“Kami pun menyadari bahwa Pemerintah telah mengupayakan yang terbaik untuk menangani dan mempercepat pemulihan pasca bencana. Untuk itu, kami pun turut menyelaraskan bentuk bantuan yang kami salurkan dengan rekomendasi pemerintah dan kebutuhan di lapangan sehingga dapat dimanfaatkan dengan lebih optimal,” tambahnya.
Tidak hanya itu, sebanyak 6 sekolah darurat Sun Life yang mengikuti standar rekomendasi Pemerintah dan ramah anak akan didirikan di sekitar posko pengungsian. Yang, diharapkan dapat memfasilitasi proses belajar mengajar sementara bagi 1.600 anak dalam beberapa bulan selanjutnya atau hingga sekolah permanen dapat difungsikan seperti semula.
“Kami meyakini bahwa kejadian tidak terduga seperti bencana alam dapat terjadi kapan pun dan menimpa siapa pun. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap pemangku kepentingan untuk saling tolong menolong dan mengambil peran dalam proses penanganannya. Kami berharap bantuan yang kami salurkan dapat meringankan beban yang dipikul oleh para keluarga korban dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi generasi penerus bangsa,” tutup Shierly.