Kemendag Buka-bukaan Potensi Cuan Besar Produk-produk Kekayaan Intelektual

Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Kasan.
Sumber :
  • M Yudha P / VIVA.co.id

VIVA – Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Kasan menegaskan, produk-produk kekayaan intelektual atau intellectual property (IP) lokal, sebagai bagian dari ekosistem ekonomi digital di Indonesia, telah menjadi salah satu tren baru dalam dunia bisnis kreatif di Tanah Air.

Bahkan, data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menunjukkan, pendapatan dari global character dan juga entertainment licensing saat ini nilainya sudah sangat besar hingga sekitar US$275,94 juta atau setara Rp 4,27 triliun (asumsi kurs Rp 15.500 per US$).

"Dan diperkirakan akan meningkat hingga sekitar US$384,51 juta (setara Rp 5,95 triliun) dalam enam tahun ke depan," kata Kasan dalam telekonferensi di pembukaan 'Business Matching dan Seminar Kondisi dan Potensi Sektor Intellectual Properties di Indonesia, Rabu 21 Desember 2022.

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia/Kemendag

Photo :
  • VIVA/Andry Daud

Dia menambahkan, kita patut optimis pada potensi dan komersialisasi dari sebuah karakter IP, karena nilai tersebut bisa berlipat hingga lebih dari tiga kali lipat. Dengan potensi menjanjikan seperti itu, maka hal tersebut juga akan mendiversifikasikan daya jual dari sebuah produk IP. 

"Mengingat sifat dan karakter dari IP yang cukup adaptif, dan juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan produk maupun jasa lainnya," ujar Kasan.

Dia pun mencontohkan salah satu contoh dari karakter IP asal luar negeri, yang sudah sangat banyak dikenal dan sangat familiar oleh anak-anak di Indonesia, The Pokemon Company.

Gedung Kemendagri / Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia

Photo :
  • vivanews/Andry Daud

Ditopang dengan pengembangan dan pengelolaan IP yang sangat baik, karakter Pokemon diketahui bahkan berhasil mencatatkan pendapatan hingga lebih dari US$118 miliar atau setara Rp 1.829 triliun (asumsi kurs Rp 15.500 per dolar AS).

"Ini tentu suatu nilai bisnis yang sangat besar, dan itu ternyata nilai yang didapatkan berasal dari penjualan merchandise-nya sendiri, lalu video game, dan juga pendapatan lainnya," ujarnya.