Saldo Kas Provinsi Jateng Masih Rp 2,06 Triliun, Ganjar: Jangan Ngendonin Duit, Segera Serap

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Sumber :
  • tvOne/Teguh Joko Sutrisno

VIVA Bisnis – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, jumlah saldo kas Provinsi Jawa Tengah saat ini masih ada yang mengendap di bank. Jumlahnya masih Rp 2,062 triliun. Ia pun memerintahkan agar anggaran tersebut diakselerasi penyerapannya.

"Kita sudah mulai on going untuk diserap semua karena ternyata dari posisi-posisi seperti itu rasa-rasanya setiap OPD punya waktu, cara, dan kemudian mekanisme sendiri," kata Ganjar setelah Penyerahan DIPA Petikan dan Petikan Buku Daftar Alokasi TKD Provinsi Jawa Tengah, di Gradhika Bhakti Praja, Rabu, 7 Desember 2022.

Anggaran Mengendap Bukan Sengaja untuk Mendapatkan Bunga Bank

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat penetapan UMP Jawa Tengah 2023

Photo :
  • Teguh Joko Sutrisno

Ganjar memastikan, anggaran yang masih mengendap di bank itu bukan disengaja untuk mendapatkan bunga. Maka ia meminta kepada seluruh jajarannya agar segera membelanjakan anggaran tersebut.

"Kalau ada yang ngendonin duit sengaja mens reanya pengin korupsi ya tangkap saja. Ini nanti BPK bisa mengaudit, sehingga tidak hanya sekadar keuangannya saja tapi termasuk manajerial dan BPK sudah melakukan iyu," katanya.

Ia menjelaskan, total kas Rp2,062 triliun itu berasal dari berbagai sumber. Seperti tabungan Pilkada, proyek yang belum dibayarkan termasuk sisa uang di RSUD (BLUD) dari penerimaan klaim Covid-19 bulan Desember 2021 dari pemerintah pusat.

Adapun dana endapan yang belum diserap oleh kabupaten/kota se-Jateng jumlahnya mencapai Rp 11,7 triliun. Total saldo di bank ada Rp 13,8 triliun per 30 November.

"Tentu hari ini pasti sudah berkurang cukup banyak. Bahkan kami sendiri di Pemprov mencoba untuk menginventarisasi satu persatu di antaranya mereka itu yang belum yang mana," ungkapnya.

Anggaran yang belum terserap, lanjutnya, antara lain untuk pembayaran sejumlah DAK Fisik di kabupaten dan OPD.

"Tinggal bayar-bayar itu saja. Ini contoh-contoh mempercepat yang nanti biasanya ya itu ngebut di belakang," katanya.

Laporan: tvOne/Teguh Joko Sutrisno