Inflasi di Ibu Kota Banten Tinggi di Penghujung Tahun, Ini Penyebabnya
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA Bisnis – Inflasi di Kota Serang selaku Ibu Kota Banten meningkat di penghujung tahun. Besarannya mencapai 7,56 persen per November 2022. Kenaikan inflasi disebabkan banyak hal, di antaranya ongkos menjahit, pengharum cucian, sabun mandi hingga tarif parkir.
"Ada beberapa yang ikut mendorong inflasi di Kota Serang, seperti telur ayam, beras, rokok kretek filter, tomat, minyak goreng, tarif parkir, pengharum cucian, sabun mandi dan ongkos jahit," ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Serang, Yudi Suryadi, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 6 Desember 2022.
Guna ketersediaan bahan pokok dan kebutuhan masyarakat tetap tercukupi di tengah inflasi yang tinggi, Pemkot Serang mengaku terus berkoordinasi dengan berbagai instansi untuk mengatasinya. Termasuk menggelar operasi pasar untuk menekan tingginya harga, sekaligus memastikan ketersediaan berbagai macam bahan pokok di masyarakat.
"Kalau ada hal-hal yang sedikit bergerak kita segera menyampaikan laporan kepada yang terkait, semisal beras kita lapor ke Bulog agar menurunkan beras, atau minyak. Kemudian kita akan terus melakukan operasi pasar sesuai dengan yang diagendakan oleh pemerintah daerah," terangnya.
Berdasarkan data yang disampaikan Pemkot Serang, kenaikan inflasi pada kuartal bulan November 2022 berdasarkan Year on Year sebesar 7,56 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,26.
Yudi Suryadi menyampaikan bahwa Inflasi Kota Serang di November ini mengalami angka kenaikan dari YoY sebesar 7,56 Persen dari sebelumnya 7,54 persen, kemudian Year to Date (YtD) sebesar 6,77 Persen dan dari Month to Month (MtM) sebesar 0,21 Persen
"Sebenarnya kalau dilihat, kita cukup tinggi Inflasinya, namun ternyata pergerakannya ada daerah lain yang masih tinggi, di samping itu tetap kita harus terus mengupayakan agar kebutuhan sembako di kota serang terkendali," tuturnya.