Menteri Basuki Salurkan Air Bersih dan Sanitasi ke Pengungsi Gempa Cianjur

Kementerian PUPR Kirim Air Bersih ke Cianjur.
Sumber :
  • Dok. Kementerian PUPR

VIVA Bisnis – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengirimkan bantuan prasarana sanitasi dan air bersih, untuk membantu para pengungsi selama masa darurat.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, dalam masa tanggap darurat, yang paling penting adalah ketersediaan prasarana dan sarana air bersih serta sanitasi, untuk keperluan sehari-hari bagi para korban dan pengungsi.

"Kementerian PUPR sangat fokus dengan air bersih terutama di tempat-tempat pengungsian. Kita juga manfaatkan instalasi pengolahan air minum (IPA) terdekat maupun IPA mobile untuk mensuplai air bersih, khususnya ke posko pengungsian," kata Basuki dalam keterangannya, Jumat 2 Desember 2022.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini 2 Desember 2022: Global Datar, Antam Tembus Rp 1 juta

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja mengatakan, bantuan sanitasi dan air bersih secara bertahap disalurkan Kementerian PUPR untuk para pengungsi. 

"Berdasarkan data Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat, total sarana dan tanggap darurat yang telah didistribusikan sebanyak 323 unit yang disebar ke 60 lokasi posko pengungsian," kata Endra. 

Sarana dan prasarana yang telah didistrubusikan tersebut terdiri dari 142 unit Hidran Umum, 20 unit Tenda 4x6, 4 unit Tenda 6x12, 93 unit WC Portable, 18 unit Mobil Tangki Air, dan 1 unit Mobil Toilet Kabin. Ada pula 1 unit Vakum Tinja, 2 unit IPA Mobile, 1 unit Dump Truck 6 m3, 1 unit Truck Arm Roll, 10 unit Septic Tank, dan 30 Bak Sampah. 

Pengiriman bantuan prasarana sanitasi dan air bersih dilanjutkan hingga Kamis 1 Desember 2022, yakni penambahan 55 Hidran Umum dengan total personil yang diturunkan sebanyak 57 orang. 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pantau longsor Cianjur.

Photo :
  • Dok. Kementerian PUPR

Selain itu, Kementerian PUPR juga telah menerjunkan tim khusus, guna melakukan survei dan mendata jumlah rumah yang mengalami kerusakan akibat terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

"Proses pendataan ini memanfaatkan inovasi teknologi informasi aplikasi Rumah Terdampak Bencana (Rutena)," ujarnya.

Diketahui, dalam proses pendataan ini, Dirjen Perumahan Kementerian PUPR juga melibatkan BNPB, Badan Geologi, BMKG, Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Cianjur, Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) Program BSPS, relawan, serta mahasiswa yang direkrut untuk mendata rumah. Mereka akan dilatih untuk menggunakan aplikasi Rutena terlebih dulu sebelum turun ke lapangan.