Hilirisasi Batu Bara Jadi Prioritas Diversifikasi Bisnis BUMI 2023, Bagaimana Kendaraan Listrik?

Paparan Publik Tahunan PT Bumi Resources Tbk (BUMI).
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA Bisnis – PT Bumi Resources Tbk (BUMI) merencanakan sejumlah agenda diversifikasi bisnis prioritas di tahun 2023 mendatang. Presiden Direktur BUMI, Adika Nuraga Bakrie mengatakan, salah satunya terkait dengan upaya hilirisasi batu bara.

"Langkah ini kami jadikan sebagai program prioritas, guna memenuhi ketentuan dari pemerintah terkait perubahan status dan perpanjangan izin operasi dari Arutmin dan KPC," kata Adika dalam telekonferensi, Selasa 29 November 2022.

Batu Bara dari site BUMI, PT Kaltim Prima Coal, Sangatta, Kalimantan Timur.

Photo :
  • Dok. BUMI

Dia menambahkan, upaya diversifikasi bisnis prioritas yang akan dilakukan oleh BUMI adalah coal downstreaming, yang menurutnya sesuai dengan perpanjangan IUPK yang disyaratkan oleh Kementerian ESDM.

"Jadi tahun depan kami akan memfinalisasi rencana dan persiapan untuk mengembangkan industri ini," ujarnya.

Kendaraan Listrik

Selain itu, agenda bisnis prioritas di 2023 lainnya adalah bahwa BUMI tengah berupaya mengkaji sejumlah langkah diversifikasi non-coal yang lain. Ketika ditanya apakah upaya itu akan dilakukan pada ekosistem electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik, Adika pun tidak membantahnya.

"Tapi mungkin tidak secara langsung (terjun ke bisnis EV). Kita lagi mengkaji beberapa metal strategis, yang berbeda dengan yang dikerjakan sister company kita, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)," kata Adika.

Selain itu, Dia memastikan bahwa tahun 2023 BUMI akan berupaya mendongkrak produksi batu bara. Dimana, target kenaikan produksinya hingga sekitar 10 persen dibandingkan tahun ini, yang mencapai sebesar 70 juta ton, yakni sekitar 80 juta ton batu bara di 2023 mendatang.

Adika memastikan, pihaknya juga sudah melaporkan mengenai target-target capaian produksi BUMI untuk tahun 2023 mendatang itu, terutama kepada pihak Kementerian ESDM.

"Jadi kalau (target produksi batu bara) 2022 ini 70 juta ton, maka untuk 2023 kami menargetkan hingga 80 juta ton. Dan kami sudah menyampaikan rencana ini kepada Kementerian ESDM," ujarnya.