Pendapatan Naik 47%, Simak Kinerja Keuangan Induk Usaha Rumah.com hingga Kuartal III-2022

PropertyGuru.
Sumber :
  • AsiaTechDaily

VIVA Bisnis – Perusahaan teknologi properti (PropTech) yang merupakan induk usaha Rumah.com, PropertyGuru Group Limited mencatat pendapatan sebesar SG$34,6 juta atau setara Rp 394,4 miliar (kurs Rp 11.400 per Dollar Singapura) di kuartal III-2022. Angka tersebut meningkat 47 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. 

Chief Executive Officer (CEO) and Managing Director PropertyGuru, Hari V. Krishnan mengatakan, kerugian bersih tercatat sebesar Rp 84,3 miliar dan EBITDA yang disesuaikan di angka positif Rp 64,9 miliar.

"Ini dapat dibandingkan dengan kerugian bersih Rp 109,4 miliar dan EBITDA yang disesuaikan di angka negatif Rp 17,1 miliar di periode yang sama tahun lalu," kata Hari dalam keterangannya, Senin 28 November 2022.

Rumah.com

Photo :
  • Rumah.com

Dia mengatakan, pencapaian PropertyGuru di kuartal III-2022 menggambarkan kinerja bisnis yang kuat, sekalipun market utamanya telah mulai menghadapi dampak dari kondisi ekonomi global yang menantang.

"Di kuartal ketiga, kami telah memperkenalkan produk baru ke beberapa market utama kami. Yang terpenting, di bulan Oktober kami telah mengakuisisi bidang usaha di luar listing properti, yaitu perusahaan jasa home services technology yaitu Sendhelper, menjadi bagian dari keluarga PropertyGuru," ujar Hari.

Hari menambahkan, langkah ini menegaskan komitmen pada misi PropertyGuru dan value proposition yang meluas, yang memungkinkan pihaknya untuk memberikan value lebih besar bagi customer dalam beradaptasi dengan situasi yang berubah.

"Kami menyadari bahwa investasi dalam inovasi akan membantu customer untuk menavigasi berbagai ketidakpastian, yang sementara ini kita rasakan. Kita akan semakin menyadari bahwa perusahaan yang baik dan produk yang baik, akan semakin terasa manfaatnya di saat-saat sulit," ujarnya.

Chief Financial Officer (CFO), Joe Dische menambahkan, di kuartal III-2022 PropertyGuru telah menorehkan kinerja kuartalan yang baik, dengan pendapatan yang terus melanjutkan tren pertumbuhan atau meningkat 47 persen secara tahunan. Sementara, pengeluaran yang lebih cermat membantu peningkatan EBITDA yang disesuaikan.

"Kami semakin percaya diri dengan market penetration memasuki kuartal terakhir 2022, sekalipun kami memahami bahwa kondisi perekonomian saat ini yang disebabkan oleh tekanan inflasi global dan langkah-langkah kebijakan dari pemerintah dalam menghadapinya, perlu terus kami pantau," kata Joe.

"Sekalipun kami cukup yakin dengan faktor fundamental bisnis dan potensi pertumbuhannya, kami memahami bahwa situasi saat ini mengharuskan kita semua untuk lebih cermat dalam keseharian operasi bisnis," ujarnya.