Bakal Topang Ekonomi, Kemenperin Gandeng Kadin Ciptakan SDM yang Siap Terjun di Industri

Pekerja memeriksa kualitas lempengan baja panas di pabrik pembuatan hot rolled coil (HRC) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon, Banten, Kamis, 7 Februari 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

VIVA Bisnis – Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) adalah elemen terpenting dalam pembangunan suatu negara. SDM yang kompeten merupakan pilar utama dalam menopang pertumbuhan industri yang merupakan motor bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, Arus Gunawan dalam diskusi “Peran Kadin Indonesia-Kadinda dalam Pendidikan dan Pelatihan Vokasi”.  Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Industrial Vocation Week 2022 yang digelar di Jakarta pada 21 - 25 November 2022.

Arus menuturkan pada kuartal III-2022 industri pengolahan merupakan penyumbang terbesar Produk Domestik Bruto (PDB) bila dibandingkan dengan sektor lainnya yaitu 17,88 persen.

Baca juga: Menko Airlangga Dorong SKK MIgas Benahi Iklim Investasi di Sektor Hulu Migas

Selain itu, Industri pengolahan juga mampu memberikan kontribusi signifikan melalui setoran pajak terbesar bila dibandinkan dengan sektor lainnya yaitu sebesar 29,8 persen serta membuka peluang dan lapangan pekerjaan, sebanyak 19,17 juta orang bekerja.

“Hal ini yang berarti sektor industri berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Arus melalui siaran persnya di Jakarta, dikutip Kamis 24 November 2022.

Arus mengungkapkan, guna mendukung ketersediaan SDM Industri yang kompeten pada sektor Industri manufaktur, BPSDMI mendorong Kadin Indonesia menjadi bagian penting dalam membangun Pendidikan vokasi.

Pekerja memproduksi sepatu untuk diekspor (foto ilustrasi).

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

“Kunci keberhasilan penyelenggaraan pendidikan vokasi adalah kerja sama dengan industri dalam mencetak lulusan yang langsung dapat bekerja di industri. Untuk itu, kita yang hadir di sini harus menjadi bagian dalam peningkatan kualitas penyelenggaran vokasi secara nasional,” ujar Arus.

Sementara itu, Wakil Ketua Komite Tetap Pelatihan dan Pendidikan Vokasi Kadin Indonesia, Dasep Suryanto menjelaskan, sesuai Perpres 68 setidaknya ada lima point utama peran Kadin guna mendukung vokasi di Indonesia yaitu, mendukung sistem informasi pasar kerja, di mana semua informasi lowongan pekerjaan serta kebutuhan kebutuhan pekerja itu dapat di jembatani oleh Kadin.

“Kadin juga berperan terhadap permutakhiran dan pengupdatean SKKNI, kita ingin program vokasi itu ada di setiap sektor industri, lalu Kadin juga dengan bekerjasama dengan semua pihak terkait dalam mencetak mencetak sejumlah in-company trainer yang berkualitas,” ujar Dasep.

Pekerja menyelesaikan pengerjaan kereta di Pabrik PT INKA, Madiun, Jawa Timur.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Selain itu, Kadin juga membantu menyusun pendanaan serta berkoordinasi dengan Kementerian dan Lembaga agar terciptannya sinergi yang baik dan melibatkan seluruh stakeholder terkait.

“Kadin juga membentuk tim koordinasi daerah serta di Kadin sendiri terbentuk badan Vokasi Kadin di mana itu menjadi penting karena akan selalu berkoordinasi dengan daerah serta pusat,” jelasnya.

Sedangkan, terkait kerja sama antara Kadin Indonesia dengan BPSDMI, Dasep mengatakan Kadin dengan BPSDMI telah melakukan banyak sinergi yang intens antara lain membangun pendidikan dan pelatihan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.