Rupiah Masih Melemah Setelah BI Naikkan Suku Bunga, Berpotensi ke Rp 15.700 per Dolar AS

Mata uang rupiah dan dolar AS di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA Bisnis – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Jumat pagi, 18 November 2022. Terpantau pukul 09.14 WIB rupiah melemah sebesar 10 poin atau 0,16 persen ke posisi Rp 15.672 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 15.662 per dolar AS.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 15.687 per dolar AS.

Analis PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini akan melemah. Dalam hal ini Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan.

"BI mengerek BI 7-Days Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 5,25 persen. BI juga menaikkan suku bunga deposit facility sebesar 50 bps menjadi 4,5 persen dan suku bunga lending facility sebesar 50 bps menjadi 6 persen," kata Ibrahim dalam risetnya, Jumat 18 November 2022.

Dolar AS dan rupiah.

Photo :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

Ibrahim mengatakan, keputusan BI dalam menaikkan suku bunga acuan untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini terlalu tinggi. Serta memastikan inflasi inti kembali ke sasaran lebih cepat dari target.

"Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo juga menyebut peningkatan suku bunga acuan ini untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya. Di tengah tingginya ketidakpastian pasar keuangan global dan makin kuatnya dolar Amerika Serikat," jelasnya.

Ibrahim melanjutkan, memasuki akhir tahun 2022 pemulihan ekonomi terus berlanjut di tengah tingginya faktor ketidakpastian global. Pemulihan ekonomi Indonesia ditopang oleh konsumsi domestik dan investasi yang tumbuh dengan baik.

"Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.640-Rp 15.700," ujarnya.