Simak, Ini 4 Pilar Strategi Siloam Pacu Kinerja dan Pendapatan
- VIVA/Nur Faishal
VIVA Bisnis – PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) di sektor kesehatan terus berupaya meningkatkan kinerjanya dengan fokus kepada empat pilar strategi. Upaya ini juga diharapkan dapat mendorong pengembangan industri kesehatan di Indonesia.
Empat pilar strategi pertumbuhan tersebut diyakini akan mendorong terbentuknya inisiatif pertumbuhan pendapatan dan inisiatif manajemen biaya.
Keempat strategi tersebut, pertama adalah pertumbuhan inti. Ini berfokus pada bisnis melalui kemitraan, efisiensi dan efektivitas operasional, serta mengembangkan inovasi dan akses pasien. Kedua, program klinis, yaitu mengembangkan klinik perawatan yang lengkap dan holistik untuk pengobatan pasien.
Ketiga, perluasan jaringan, yakni memaksimalkan pemanfaatan rawat inap yang ada dan selektif membangun rumah sakit baru. Keempat, kesehatan digital, yang bermakna SILO aktif mengembangkan platform digital untuk meningkatkan pengalaman dan interaksi pasien.
Group Chief Executive Officer (CEO) LPKR sekaligus Komisaris Utama SILO John Riady mengatakan, LPKR melalui SILO berkomitmen untuk terus mengembangkan industri kesehatan di Indonesia. Ia menjelaskan, industri kesehatan merupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perlu dikembangkan di Indonesia. Terlebih lagi, perekonomian diperkirakan semakin bertumbuh dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin tinggi.
“LPKR melalui SILO akan terus melanjutkan ekspansi. Kami memiliki misi untuk memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia, dan tentunya berkomitmen untuk terus bertumbuh," tegas John dalam keterangan tertulis, Selasa, 15 November 2022.
Operasikan 41 Rumah Sakit di Indonesia
SILO saat ini mengoperasikan 41 rumah sakit yang terdiri dari 15 rumah sakit di kawasan Jabodetabek dan 26 rumah sakit yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Ambon.
SILO juga mengoperasikan 66 Klinik Siloam. Di samping itu, untuk meningkatkan pendapatan, SILO juga melakukan otomatisasi tim penjualan dan proses dalam pelayanan pasien. Per Kuartal III-2022, Siloam Digital Channels berkontribusi melayani 18 persen dari keseluruhan jumlah kunjungan pasien rawat jalan di Siloam.
SILO juga berkomitmen mengoptimalkan efisiensi penyelenggaraan pelayanan BPJS Kesehatan serta memaksimalkan pemanfaatan dan meningkatkan pengembalian investasi peralatan dan mengoptimalkan penggunaan ruang di rumah sakit.
Sedangkan dalam inisiatif manajemen biaya, SILO melakukan konsolidasi supplier, mengoptimasi efektifitas pengeluaran operasional (opex) dan merampingkan proses peninjauan dan persetujuan investasi capex, serta meningkatkan pengelolaan dan perencanaan kebutuhan inventaris.
Seperti diketahui, per Kuartal III-2022, SILO membukukan pendapatan sebesar Rp 5,4 triliun, dengan EBITDA Rp 1,4 triliun dan laba bersih Rp 457 miliar.
SILO juga mencatat jumlah Inpatient Days dan Jumlah Pasien Rawat Jalan tertinggi pada Kuartal III-2022, dibandingkan dengan 10 kuartal sebelumnya. Inpatient Days pada 9 bulan di 2022 meningkat 8,3 persen menjadi 587.617 hari dibandingkan dengan 542.772 hari selama 9 bulan di 2021.
Hingga akhir kuartal III-2022, SILO telah melayani lebih dari 2,2 juta pasien rawat jalan, meningkat 32,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021. Kinerja SILO ini tentu saja berimbas positif terhadap induk usahanya LPKR yang merupakan pemegang saham utama dengan kepemilikan 58,05 persen.