Dukung NZE 2060, MIND ID Siap Pacu Ekosistem Kendaraan Listrik dan Green Mining
- Dokumentasi Mind ID.
VIVA Bisnis – Pemerintah terus mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan, dengan penerapan prinsip ekonomi hijau atau Green Economy. Langkah pemerintah Indonesia dinilai begitu serius, dalam menyikapi persoalan transisi energi terutama dalam bidang energi baru terbarukan (EBT).
Topik-topik keberlanjutan dan energi hijau pun menjadi salah satu agenda prioritas, yang diangkat oleh Pemerintah Indonesia dalam Presidensi G20.
Sebagai industri yang bergerak di bidang pertambangan, MIND ID selaku BUMN Holding Industri Pertambangan menyatakan dukungan terhadap target pemerintah Indonesia, untuk bisa mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060 mendatang.
Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso memastikan, saat ini pihaknya telah memiliki beberapa siasat dan strategi yang bisa dilakukan dalam upaya menjalankan proses transisi energi tersebut.
"Salah satunya adalah mendukung gerakan pemerintah untuk melakukan terobosan dalam mempercepat pertumbuhan industri kendaraan listrik nasional," kata Hendi dalam keterangannya, Senin 14 November 2022.
Dia mengatakan, hal ini sejalan dengan tren dunia soal penggunaan kendaraan yang hemat energi dan ramah lingkungan, demi menjalankan program reduksi karbon.
Karenanya, Hendi pun menilai bahwa penerapan green mining dalam koridor good mining practice juga perlu dipacu, karena aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) merupakan hal yang sangat penting bagi MIND ID.
"Sebagai sebuah investasi yang akan berdampak positif pada pengelolaan korporasi, serta dalam hal kesinambungan dan keberlanjutan," ujarnya.
Hendi menambahkan, MIND ID bersama dengan tujuh BUMN lainnya bahkan telah sepakat menginisiasi Carbon Market. Hal itu dibuktikan dengan penandatanganan Letter of Intent (LOI), mengenai Proyek Pilot Perdagangan Karbon Kementerian BUMN Voluntary Carbon Market (KBUMN VCM). Mereka juga terus berkomitmen untuk mewujudkan program dekarbonisasi, serta melakukan reduksi emisi karbon.
Sepanjang tahun 2021-2022, Holding Industri Tambang ini telah mengimplementasikan program-program carbon reduction dan carbon offset, yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) lebih dari 400 ribu ton C02e atau sebesar 28 persen dari target pengurangan emisi pada tahun 2030.
"Kami seluruh Grup Holding Industri Pertambangan telah menyiapkan program dekarbonisasi, untuk jangka menengah dan panjang. Pendekatannya adalah circular economy, berlandaskan prinsip good mining practice. Harapannya ini dapat terus dimaksimalkan, sehingga target NZE dapat terpenuhi pada tahun 2060 mendatang," ujarnya.