Kemenhub Evakuasi Kapal Tanker MT Young Yong yang Kandas di Selat Singapura
- Dokumentasi Kemenhub.
VIVA Bisnis – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kemenhub melalui Kantor KSOP Kelas I Tanjung Balai Karimun dan Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban, hari ini, mengevakuasi Tanker MT Young Yong yang kandas di Selat Singapura. Kapal itu berada di dekat Pulau Takong Kecil, Kota Batam, Kepulauan Riau, sejak 27 Oktober 2022.
Kepala KSOP Kelas I Tanjung Balai Karimun, Jon Kenedi menjabarkan, Kapal Patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) KN Sarotama P-112 melakukan pengawalan dan pengamanan alur terhadap MT Young Yong yang sedang ditowing. Hingga, dapat berlabuh jangkar dengan aman dan selamat di perairan Anchorage Area Pulau Nipah, Kepulauan Riau.
"Dari awal kita sudah langsung melaksanakan aksi cepat mengerahkan kapal patroli ke lokasi kejadian," ujar Jon dikutip dari keterangannya, Kamis, 10 November 2022.
Dia mengatakan, proses evakuasi MT Young Yong dilaksanakan di bawah koordinasi KSOP Kelas I Tanjung Balai Karimun yang pada saat kejadian langsung menerjunkan kapal patroli KNP. 366 ke lokasi. Muatan tanker tersebut juga telah dipindahkan.
"Kami melakukan proses pemindahan muatan kapal tanker MT Young Yong berbendera Djibouti ini dengan segera untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan termasuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan laut," ungkapnya.
Sebagai informasi, Tanker MT Young Yong memiliki ukuran panjang 320,28 meter dan lebar 58 meter dengan muatan fuel oil sebanyak 284.429 ton.
Kepala Pangkalan PLP Tanjung Uban, Mulyadi mengungkapkan bahwa Pangkalan PLP Tanjung Uban menurunkan Kapal Patroli KN Sarotama P-112 dan KN Rantos P-210, satu Tim Rescue beserta Alat Penanggulangan Pencemaran yang terdiri dari oil boom 300 meter, 1 set skimmer dan power pack.
"Informasi awal kami terima dari Vessel Traffic Services (VTS) Disnav Kelas I Tanjung Pinang yang terus memantau pergerakan kapal hingga proses evakuasi kapal tersebut selesai," ujar Mulyadi.
Mulyadi mengungkapkan, proses evakuasi dilakukan ekstra hati-hati mengingat lokasi kejadian kandasnya kapal tersebut berada di jalur yang sangat rentan. Yaitu, jalur pipa Singapura.
"Selain itu, proses evakuasi juga dilaksanakan dengan tidak mengganggu lalu lintas TSS (Traffic Separation Scheme) Singapura - Indonesia," ujarnya.
"Dan hari ini, kami mendapat laporan bahwa seluruh proses pengawalan dan evakuasi telah selesai dilaksanakan," ujarnya.
Sementara itu Direktur KPLP Capt Mugen Sartoto mengapresiasi upaya-upaya yang telah dilakukan dalam proses evakuasi tersebut.
"Hingga akhir dan berjalan lancar sehingga kapal tersebut bisa lepas kandas dan tanpa terjadi pencemaran lingkungan yang berbahaya," tutupnya.