Jelang KTT G20, Menhub Cek Pelabuhan Sanur Pastikan Konektivitas Bali-Nusa Penida

Pelabuhan Sanur.
Sumber :
  • VIVA/Maha Liarosh

VIVA Bisnis – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan ke Pelabuhan Sanur pada Senin, 8 November 2022 malam. Kunjungan Menhub untuk memastikan konektivitas antara Bali dan Nusa Penida. 

Pelabuhan Sanur dibangun relatif lebih besar untuk mempermudah masyarakat dan wisatawan yang akan pergi ke Nusa Penida dan Nusa lembongan. 

"Dulu tidak ada konektivitas, artinya konektivitas hanya seadanya, sekarang kita buat lebih bagus sehingga Bali dan Nusa Penida menjadi satu," kata Budi Karya Sumadi, 8 November 2022 malam. 

Baca juga: Ketidakpastian Pembatasan Ketat COVID-19 China Buat Harga Minyak Jatuh

Pelabuhan Sanur kata Budi, sudah siap beroperasi dan akan di resmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa, 9 November 2022.

Budi mengatakan, keamanan menjadi faktor paling penting agar memberikan keamanan bagi para pengunjung yang datang. "Kita harus memberikan sentuhan tertentu bagi konektivitas ini agar menjadi ikon," imbuhnya. 

Sementara itu, terkait pelaksanaan KTT G20 pada 15-16 November 2022, terdapat dua transportasi utama yakni, transportasi udara dan darat.

Budi menambahkan, Kementerian Perhubungan telah berkoordinasi dengan Kemenlu untuk transportasi udara bagi tamu negara anggota KTT G20  yang akan datang.

Pelabuhan Laut Sanur, Bali.

Photo :
  • Dokumentasi Kemenhub.

"75 persen sudah menetapkan mereka akan datang dan sudah diberikan slot sedangkan 20 persen masih menunggu kepastian," jelas Budi.

Selain penerbangan untuk tamu negara, penerbangan komersil dipastikan masih beroperasi. Penerbangan dalam negeri dibatasi hanya penerbangan dari Jakarta menuju ke Bali. 

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno mengatakan, untuk lalulintas darat bagi masyarakat selama KTT G20, akan diberlakukan sistem ganjil genap dan pembatasan angkutan barang. Sistem ganjil genap akan dilaksankan mulai 11 November hingga berakhirnya KTT G20. 

"Mulai 9-10 november akan dicoba untuk melakukan sistem ganjil genap dan pembatasan barang, tujuannya untuk mengurangi volume kendaraan dan mobilitas," kata Hendro Sugiatno.