Konstruksi Smelter Batu Hijau Hampir 50 Persen, Amman Mineral Telan Investasi Rp 14,7 Triliun
- istimewa
VIVA Bisnis – PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), perusahaan pertambangan mineral yang terafiliasi dengan PT Medco Energi Internasional Tbk mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mengerjakan proyek pembangunan pabrik pengolahan atau smelter mineral logam di Batu Hijau, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Dan hingga awal November 2022 progres proyek tersebut telah mencapai 50 persen.
Head of Corporate Communications PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), Kartika Octaviana, mengatakan bawah dalam proyek tersebut pihaknya telah mengucurkan dana hingga US$465 juta dari kebutuhan investasi yang diperkirakan sebesar US$982 juta atau setara Rp 14,7 triliun. Proyek smelter itu diproyeksi akan tuntas pada 2024 atau mundur dari target pemerintah Juni 2023.
Vina menuturkan pembangunan smelter di Batu Hijau ini memang sedikit mundur dari jadwal seharusnya karena adanya COVID-19. Di mana hal itu membuat sejumlah pertemuan tatap muka untuk membahas spesifikasi teknik dan rekayasa smelter yang akan berdampak pada timeline pengerjaan konstruksi, serta keterlambatan dalam proses negosiasi dan financial statement decission.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini 7 November 2022: Global dan Antam Tergelincir
Sementara pada tahun ini, lanjut Vina, tantangan semakin besar dengan adanya konflik Ukraina-Rusia yang juga turut mempengaruhi beberapa hal, yakni terhambatnya supply chain, antara lain meningkatnya biaya mobilisasi barang dan manusia, kekurangan container hingga penutupan port.
“Akibatnya mobilisasi peralatan dan perlengkapan besar yang sangat penting untuk konstruksi smelter terutama dari Eropa mengalami keterlabatan dari jadwal awal,” ujar Vina kepada media, di Jakarta, dikutip Senin 7 November 2022.
Vina menuturkan, karena sudah hampir 50 persen investasi dikucurkan, AMMAN dipastikan tak akan mundur dari proyek smelter. Sehingga, pihaknya tetap berkomitmen menyelesaikan pembangunan smelter, apalagi pendanaan juga sudah tersedia.
Perlu diketahui, proyek smelter Batu Hijau diproyeksikan memiliki kapasitas produksi 222.000 ton katoda tembaga. Selain itu, smelter nantinya menghasilkan 17,8 ton emas, 54,7 ton perak dan 830.000 asam sulfat.
Sementara, Head of Social Impact AMMAN, Priyo Pramono, mengatakan bahwa capaian verifikasi enam bulan selalu melampaui target dan pembangunan camp telah selesai pada Oktober 2022. Konstruksi smelter dan fasilitas pendukung juga telah dimulai sejak Juli 2022 dengan pemasangan tiang pancang antara lain instalasi fasilitas special water, berupa air desalisasi dan demineralisasi.
Menurut Priyo, pesanan pembelian (purchase order) untuk long lead equipment telah dieksekusi. Apalagi sudah ada penandatanganan kesepakatan untuk pembiayaan sindikasi dari bank dan perusahaan telah melakukan proses rekrutmen secara bertahap yang disesuaikan dengan tahap konstruksi , bekerja sama dengan Pemerintah KSB dan NTB.
Sementara itu, dalam proyek pengembangan smelter di Batu Hijau, AMMAN menggandeng perusahaan China untuk membangun smelter tembaga di KSB. Hal ini ditandai dengan diterbitkannnya Letter of Intent (LoI) untuk Konsorsium NFC (China Non-ferrous Metal Industry’s Foreign Engineering and Construction Co., Ltd) sebagai kontraktor Engineering, Procurement dan Construction (EPC), dan NERIN (China Nerin Engineering Co., Ltd.) sebagai penyedia layanan teknis.