BUMN Semen Ini Tambah Batas Kredit Mitra Toko Bangunan hingga Rp 200 Juta, Ini Syaratnya

Volume Penjualan Pasar Domestik Semen Capai 13,492 Juta Ton,,, Semen Indonesia
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) menambah batas pembiayaan retailer toko bangunan yang ada di jaringan rantai pasok perseroan. Hal itu dilakukan bersinergi dengan sejumlah BUMN yaitu Bank Mandiri,  BRI, BNI, Telkomsel dan Fintek Karya Nusantara (LinkAja).

Direktur Utama SIG Donny Arsal mengungkapkan, kerja sama pembiayaan retailer tersebut merupakan kelanjutan dari kerja sama sebelumnya dengan bank Himbara yaitu BNI, BRI dan Bank Mandiri. Saat ini ada 306 jaringan distributor SIG.

Fasilitas pembiayaan retailer itu pun telah diberikan untuk 70.000 toko bangunan jaringan SIG yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.

"Kerja sama antara SIG dengan mitra institusi finansial dan teknologi diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi masing-masing pihak serta mendukung digitalisasi rantai pasok dan kelangsungan bisnis retailer jaringan SIG," ujar Donny di Jakarta, Kamis, 29 Oktober 2022.

Dia menambahkan, fasilitas pembiayaan retailer meliputi pembiayaan mulai Rp2 juta sampai dengan Rp200 miliar per toko. Produk yang ditawarkan antara lain Kredit Usaha Mikro Talangan Pembelian (KUM-TP) dari Bank Mandiri, Mandiri eBiz Financing, dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mandiri.

Volume Penjualan Pasar Domestik Semen Capai 13,492 Juta Ton,,, Semen Indonesia

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Ada pula, BRI Retail Financing yang terbentuk dari Ekosistem Value Chain melalui platform CBM BRI, BNI Wira Usaha dan LinkAja Modalin melalui platform Mitra LinkAja.

Menurutnya, produk pembiayaan tersebut akan diimplementasikan berdasarkan karakter usaha dan kapasitas pembelian toko. Pada tahap pengembangan semua transaksi dan pembiayaan, akan difasilitasi teknologi melalui platform AksesToko dari SIG dan ekosistem digital Telkomsel.

Terdapat dua model pembiayaan yang dapat dipilih oleh para retailer, yaitu pembiayaan berdasarkan invoice pembelian produk dan pembiayaan berdasarkan kebutuhan dana tunai ketika retailer akan melakukan pembayaran kepada sub distributor.

Akses terhadap dua model pembiayaan tersebut dilakukan dengan menggunakan platform teknologi dari perbankan secara terintegrasi dengan SIG. Hal itu untuk memastikan dana yang diberikan digunakan sesuai peruntukannya.

SIG memproyeksikan, dalam lima tahun ke depan sekitar 8.000 toko akan menggunakan fasilitas pembiayaan retailer dengan nilai transaksi mencapai Rp7 triliun.

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengapresiasi kerja sama enam BUMN, yang diharapkan dapat menjangkau semakin banyak distributor dan retailer di seluruh Indonesia untuk memanfaatkan fasilitas pembiayaan dan fasilitas digital.

Volume Penjualan Pasar Domestik Semen Capai 13,492 Juta Ton,,, Semen Indonesia

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Saat ini, pertumbuhan ekonomi di level akar rumput cukup signifikan. Melalui fasilitas digital Telkomsel dapat menghubungkan dan menjangkau desa-desa hingga daerah terluar untuk memberikan layanan keuangan melalui Himbara.

"Ini merupakan transformasi ekonomi yang luar biasa, membuat Indonesia menjadi negara yang terhubungkan dengan digital dan fasilitas pembiayaan sampai ke level desa. Dalam konteks hari ini kita berharap bahwa demand dari semen akan shifting dari perkotaan, ke depan demand dari rumah-rumah subsidi maupun rumah individual akan semakin besar," ujar Kartika.

Oleh karena itu, lanjut Kartika, penting untuk SIG membangun ekosistem dari nasional sampai ke distributor hingga retailer agar semakin banyak retailer yang memiliki kemampuan kontribusi memberikan inventori untuk menjangkau seluruh pengguna semen di Indonesia.

"Saya rasa ini merupakan terobosan yang baik yang kita harap dengan kerja sama ini mendapat benefit untuk Bank Mandiri, BRI, BNI, Telkomsel, LinkAja dan tentunya SIG, utamanya untuk distributor dan retailer," kata Kartika. (Ant)