Kampung Buah Binaan Kementerian Pertanian Capai 1.800

Buah kelengkeng
Sumber :
  • pixabay

VIVA Bisnis - Kementerian Pertanian menggenjot produksi buah-buahan lewat pengembangan kampung buah. Kampung ini merupakan bagian dari program Kampung hortikultura yang diinisiasi Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementeraian Pertanian.

"Kementan dalam rangka mendorong perkembangan (hortikultura), Kami memiliki program Kampung Hortikultura," kata Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto, Rabu 26 Oktober 2022.  

Ilustrasi buah-buahan.

Photo :
  • Freepik/Valeria_aksakova

Program tersebut, jelas pria yang biasa disapa Anton itu, merupakan langkah Kementan untuk mendukung perkembangan serta meningkatkan daya saing hortikultura Indonesia. Ada beberapa jenis kampung di bawah Kampung Hortikultura, salah satunya Kampung Buah. 

Jumlah Kampung Buah yang dibina Kementan mencapai 1.811 kampung dalam kurun 2020- 2022. Terdiri dari 134 Kampung Jeruk, 149 Kampung Mangga, 137 Kampung Manggis, 243 Kampung Pisang, 422 Kampung Durian, 253 Kampung Lengkeng, 284 Kampung Alpukat dan 189 Kawasan Buah lainnya. 

Buah-buahan

Photo :
  • U-Report

Untuk mengembangkan Kampung Buah, jelas Anton, Kementan memberi dukungan berupa satu paket bantuan lengkap. Mulai dari benih, sarana produksi pertanian, pengendali organisme pengganggu tumbuhan (OPT) hingga sarana dan Prasarana pascapanen dan pengolahan lahan.

Kementan juga menyediakan sistem peringatan dini atau early warning system untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan komoditas hortikultura, termasuk buah, di masyarakat. Kementan, kata Anton juga membuat sistem penyediaan data statistik (Sipedas) hortikultura. Data ini diperbarui oleh Badan Pusat Statistik (BPS) ke Kementan setiap tanggal 10, 15, dan 25 setiap bulannya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan sektor hortikultura sangat menjanjikan untuk peningkatan devisa, sekaligus kesejahteraan rakyat. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Photo :

Menurut Syahrul perlu keseriusan dan kerjasama semua pihak. Selain itu, kemandirian petani perlu ditingkatkan. Perlu dihitung dari budidaya sampai dengan industri dan pasar. 

 "Kedepan harus ada daerah sentra-sentra komoditas, dengan ditanganinya hulu sampai hillir. Dengan cashflow dan perencanaan yg baik semuanya akan berjalan dengan baik dan menguntungkan bagi petani," jelas Syahrul.  

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, pertanian, baik tanaman pangan, hortikultura maupun peternakan yang paling utama yang harus diperhatikan adalah bibit dan benih. 

Benih dan bibit merupakan citra bakal pertanian kita, apabila benih dan bibit berkualitas tinggi maka produktivitas pertanian kita tinggi, begitu juga sebaliknya," ujar Dedi pada agenda Ngobrol Asyik (Ngobras) Penyuluhan volume 43, bertemakan benih anggur unggul.