P20 Sepakat Saling Bantu Pulihkan Ekonomi Terdampak COVID-19
VIVA Bisnis – The 8th G20 Parliamentary Speaker Summit (P20) atau pertemuan parlemen anggota G20 pada 5-7 Oktober 2022 telah resmi ditutup. P20 memberikan memberikan langkah-langkah konkret dan rekomendasi isu strategis yang menjadi topik KTT G20 di Bali bulan depan.
P20 mendiskusikan tema besar ‘Stronger Parliaments for Sustainable Recovery’ sebagai upaya memperkuat parlemen dalam perbaikan ekonomi yang dinilai kurang efektif selama adanya Pandemi COVID-19.
Tercatat, 19 parlemen telah terdaftar menghadiri acara P20, dan sejumlah wakil dari ketua parlemen tersebut ikut serta dalam forum tersebut.
Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, bahwa dirinya yakin akan jalinan kerja sama yang baik selama rangkaian P20 berlangsung yang di dalamnya dapat menguatkan pemulihan ekonomi pascapandemi.
"Semua negara saling membantu karena tidak mungkin satu negara bisa survive pascapandemi dalam urusan ekonomi dan perdagangan jika hanya sendirian," jelas Puan Maharani di Komplek DPR, Senayan, Jakarta, Jumat, 7 Oktober 2022, dikutip dari keterangannya.
P20 juga menghasilkan dan membahas 4 isu prioritas yang sudah dibahas, yakni percepatan pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau, isu-isu yang mengemuka dalam ketahanan pangan dan energi dan tantangan-tantangan ekonomi.
Selain itu, terdapat juga isu parlemen efektif, demokrasi yang dinamis dan perihal inklusi sosial, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
"Dari hasil diskusi, semua negara P20 dan tamu-tamu negara yang datang, berkomitmen bagaimana kita bisa bekerja bersama menciptakan perdamaian dunia, kemudian memberikan harapan baru bagi dunia internasional dan dunia global penuh dengan kesejahteraan tanpa membedakan kaya dan miskin, laki dan perempuan," ungkap Puan Maharani.
Pertemuan P20 di Indonesia ini pun telah menyatukan parlemen anggota G20, negara undangan dan Inter Parliamentary Union (IPU) dalam sebuah pertemuan yang bernilai strategis.
"Saat ini semua masukan dan pendapat sudah kami catat yang nantinya ada kesimpulan yang akan disampaikan dalam Presidensi G20 yang akan datang. Kami bersepakat tidak ada joint statement tapi semua pendapat, komitmen dan masukan sudah kami catat," kata Puan.
Lebih lanjut, Puan juga berharap DPR dapat berpartisipasi dalam mengimplementasikan semua program pemerintah yang akan melaksanakan perhelatan G20 pada November mendatang.
"Jadi memang bagaimana kemudian keikutsertaan DPR RI dalam program parliamentary summit ini saya harapkan kemudian kita bisa ikut membantu, berpartisipasi dalam implementasi semua program pemerintah yang nantinya akan melaksanakan G20 pada bulan November yang akan datang," tutup Puan.