Bahlil Pede Target Investasi Rp 1.200 Triliun Tahun Ini Tercapai
- Tangkapan layar.
VIVA Bisnis – Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia yakin target realisasi investasi sebesar Rp 1.200 triliun pada tahun ini tercapai. Untuk itu, tahun depan akan dipasang target yang lebih tinggi.
Dia mengatakan, seluruh upaya sudah dilakukan dan berjalan sesuai strategi yang telah direncanakan.
"Sampai masuk di kuartal ketiga ini insya Allah kita masih on track. Progresnya jalan terus," kata Bahlil dalam telekonferensi, Senin 26 September 2022.
Investasi Sampai Kuartal II Sudah Capai Rp 584,6 Triliun atau 48,7%
Bahlil pun membeberkan sejumlah indikator mengenai optimismenya tersebut. Dia menjelaskan, sampai kuartal II-2022, investasi yang sudah masuk tercatat mencapai sebesar Rp 584,6 triliun atau sekitar 48,7 persen dari target.
"Dan sesuai schedule, akhir bulan depan akan kita umumkan hasil (capaian realisasi investasi) kuartal III-2022. Insya Allah targetnya akan bisa kita capai," ujar Bahlil.
Target Investasi 2023 Rp 1.400 Triliun
Bahkan, Bahlil pun memastikan untuk memasang target realisasi investasi yang lebih tinggi lagi di tahun 2023 mendatang, yakni mencapai Rp 1.400 triliun. Hal ini menurutnya sangat sesuai dengan upaya-upaya yang dilakukan pemerintah, untuk tetap menjaga pertumbuhan ekonomi nasional di atas 5 persen.
"Tahun 2023 target (realisasi investasi) itu sebesar Rp 1.400 triliun. Karena kita harus memacu investasi demi menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen," kata Bahlil.
Namun, Dia mengakui bahwa langkah-langkah menuju peningkatan investasi memang tidak mudah dan memiliki sejumlah kendala. Salah satunya yakni dari aspek eksternal, seperti adanya sentimen sejumlah negara maju yang seakan tidak senang jika negara berkembang seperti Indonesia juga bertransformasi menjadi negara maju.
"Jadi memang tidak semua negara di dunia ini setuju kalau negara-negara berkembang mau menjadi negara maju. Misalnya saja program hilirisasi yang dicetuskan Pak Jokowi, itu saja belum disetujui secara utuh oleh para negara G20," ujarnya.