Erick Thohir Resmikan Holding dan Subholding PLN, Ini Tujuannya
- VIVA/Andry Daud
VIVA Bisnis – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, resmi meluncurkan pembentukan Holding dan Subholding PT PLN (Persero). Hal ini sebagai bagian dari upaya restrukturisasi perusahaan setrum negara tersebut.
Dengan langkah ini, Erick berharap PLN bisa menjadikan listrik nasional semakin kuat dan luas dalam melayani kebutuhan energi masyarakat.
Erick menilai inilah saat tepat agar sektor kelistrikan Indonesia bisa berubah dan menyesuaikan diri, dengan makin besar dan kompleksnya tantangan, disrupsi teknologi, kebutuhan industri hijau, dan gaya hidup masyarakat yang kian berkembang.
"Saya optimistis, PLN yang kini jadi holding utama, dengan empat subholding yang punya fokus bisnis dan positioning yang jelas, akan menjawab keinginan Presiden Jokowi agar sektor energi kita lebih cepat menjalankan transisi energi demi melayani dan memberi kemudahan bagi rakyat," kata Erick Thohir dalam Peluncuran Holding dan Subholding PLN, Rabu 21 September 2022.
Erick menegaskan, restrukturisasi PLN ini mengawali transisi dari energi yang berbasis fosil, impor, dan membebani anggaran negara, menuju energi yang berbasis energi baru terbarukan (EBT).
Menurutnya, EBT harus bersumber dari sektor domestik, dengan memanfaatkan potensi-potensi alam di Indonesia sehingga bisa menjadi lebih murah. "Sehingga anggaran negara yang sebelumnya banyak digunakan untuk mensubsidi impor, bisa digunakan untuk program kebijakan lain yang fokus menyejahterakan rakyat," ujarnya.
PLN Membawahi 4 Subholding
Dengan perubahan ini, PLN sebagai holding utama akan membawahi empat subholding. Pertama, subholding di bidang energi primer, yakni PLN Energi Primer Indonesia yang bertugas melakukan pengadaan batu bara, gas, dan BBM sebagai sumber energi pembangkitan listrik.
"Sekaligus memastikan sumber pasokan energi primer yang bersumber dari EBT," kata Erick.
Kedua, subholding di bidang pembangkitan yakni PLN Indonesia Power. Ketiga, yakni PLN Nusantara Power yang saat dibentuk akan langsung menjadi generation company terbesar di Asia Tenggara dan siap bersaing di kancah global. Keempat, PLN ICON Plus, sebagai subholding yang bergerak di bidang pengembangan usaha dan inovasi di luar kelistrikan untuk kebutuhan masa depan.
"Dengan perubahan struktur ini PLN akan lebih efektif dan efisien, baik dalam pengelolaan keuangan dan potensi investasi di masa depan karena perubahan di dunia. Serta, PLN akan tepat sasaran kepada masyarakat atau konsumen yang membutuhkan," jelas Erick.