Jokowi Sebut Butuh Pemikiran Seperti Abu Nawas Hadapi Krisis saat Ini

Presiden Jokowi umumkan kenaikan BBM.
Sumber :
  • Biro Pres dan Media Istana Kepresidenan.

VIVA – Presiden Joko Widodo menegaskan butuhkan pemikiran 'Abu Nawas' yang cerdik dan lihai untuk hadapi krisis ekonomi saat ini. Hal itu juga guna merespons kondisi geopolitik yang tidak pasti seperti sekarang ini.

Hal tersebut ditegaskan Jokowi dalam 'Sarasehan 100 Ekonom Indonesia 2022' yang dihadiri para Menteri Kabinet Indonesia Maju, CEO CT Coprs Chairul Tanjung, serta para ekonom lainnya, hari ini di Jakarta.

"Saya titip ke ekonom, jangan menggunakan pakem-pakem yang ada, jangan menggunakan standar yang ada karena saat ini sangat tidak normal sehingga dibutuhkan pemikiran 'Abu Nawas', yang 'kancil-kancil'," kata Jokowi.

Presiden Jokowi pimpin Rapat Kabinet Kerja di Istana Bogor, Jawa Barat

Photo :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Diketahui,  Abu Nawas adalah penyair Timur Tengah yang terkenal dengan kelihaiannya mengemas kritik berbungkus humor. Namanya tercantum dalam dongeng 1001 malam.

"Memang bekerja saat ini tidak bisa makro saja, tetapi harus ditambah mikro. Mikro juga belum dapat ya harus makro dan mikro, ya detail, fokus, ketemu nanti, satu per satu (caranya). karena sekali lagi keadaan sangat tidak normal," tambah Jokowi.

Presiden Jokowi di Maluku.

Photo :
  • Biro Pers, Media dan Infomasi Sekretariat Presiden

Lebih lanjut menurut Jokowi, dunia sekarang ini berubah sangat luar biasa. Pertama, diawali pandemi, meski Indonesia tidak melakukan lockdown.

"Ekonomi kita akan seperti apa? Berakibat sosial politik seperti apa? Karena awal-awal (pandemi) hampir mungkin 70 negara semua melakukan lockdown," tambahnya. (Ant)