Sri Mulyani: Investasi di 128 PSN Sejak 2016 Capai Rp 716,4 Triliun
- VIVA/Mohammad Yudha Prasetya/tangkapan layar
VIVA Bisnis – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dalam rentang tahun 2016 hingga tahun 2022, terdapat sebanyak 128 proyek strategis nasional (PSN) yang dibangun oleh pemerintah Indonesia.
Hal itu diutarakannya dalam Seremoni Penyelesaian Transaksi antara Indonesia Investment Authority (INA) dengan PT Waskita Toll Road, terkait PT Semesta Marga Raya dan PT Pejagan Pemalang Tool Road.
"Dari sisi strategi pembiayaannya, 128 proyek strategis nasional ini biaya investasinya mencapai sebesar Rp 716,4 triliun," kata Sri Mulyani dalam telekonferensi, Selasa 6 September 2022.
RI Kalau Mau Jadi Negara Maju Harus Dorong Investasi
Menkeu menjelaskan, sejak 2016 pemerintah mulai mencanangkan untuk membangun Indonesia, dengan mengidentifikasikan masalahnya yakni dari sisi infrastruktur. Di mana, Indonesia dari sisi rangking termasuk negara berkembang yang memiliki masalah infrastruktur yang sangat serius.
"Jadi kalau kita bicara tentang ingin membangun Indonesia menjadi negara maju, negara high income, negara yang kompetitif dan produktif, maka tidak ada pilihan selain mendorong investasi di bidang sumber daya manusia dan investasi di bidang infrastruktur sebagai persyaratannya," ujarnya.
Presiden Jokowi, lanjut Sri, memahami bahwa hal itu adalah sebuah tantangan, namun sekaligus juga merupakan tugas yang harus diselesaikan oleh pemerintah Indonesia. Karenanya, pemerintah pun membuat prioritas berbagai proyek-proyek infrastruktur, yang dianggap memiliki peranan strategis dalam pelaksanaannya.
"Karena dia memiliki peran katalis yang luar biasa. Apakah peran katalis dalam hal menciptakan pekerja, mendukung pertumbuhan ekonomi, atau bahkan peran katalis dalam menciptakan efisiensi dan juga menciptakan pemerataan pembangunan," kata Menkeu.
Oleh sebab itu, Sri Mulyani pun menegaskan bahwa sebuah proyek investasi bukan hanya tentang proyek investasi itu saja. Hal itu sebagaimana proyek infrastruktur bukan lah merupakan proyek infrastruktur itu sendiri, karena tentunya dia juga berkaitan dengan berbagai aspek penting lainnya.
"Tapi dia memiliki dimensi yang begitu banyak dan penting bagi perekonomian kita, serta keinginan dan ambisi Indonesia untuk terus maju menjadi negara yang makin advance. Serta bagi pemerataan pembangunan dan kesejahteraan," ujarnya.