Harga Telur Ayam di Jatim Naik, Padahal Stok Cukup

Kondisi ternak ayam petelur di Sumenep, Madura.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA Bisnis – Harga telur ayam ras di sebagian besar kabupaten/kota di Jawa Timur merangkak naik. Padahal tidak ada kelangkaan telur. Stok terutama di daerah penyuplai telur cukup. Mata rantai distribusi telur diduga jadi penyebab harga tak turun-turun.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jatim per 28 Agustus 2022, harga rata-rata telur ayam ras di Jatim sebesar Rp29.483 per kilogram. Harga tertinggi terjadi di Kabupaten Gresik, yakni Rp31.500 per kilogram.

Sedangkan harga telur ayam ras terendah terjadi di Tulungagung. Di daerah sentranya telur ayam ras ini,  harganya Rp27.333 per kilogram. Di Kota Surabaya, harga rata-rata telur ayam ras sebesar Rp29.600 per kilogram. Sementara di sejumlah pasar harganya naik menjadi Rp30 ribu per kilogram.

Ilustrasi telur ayam

Photo :
  • ANTARA FOTO/Irfan Anshori

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya Fauzie Mustaqiem Yos mengatakan, naiknya harga telur ayam ras karena panjangnya jalur distribusi, dari pemasok ke distributor kemudian ke pedagang. Tidak ada yang langsung ke agen.

Merespons itu, Fauzie mengaku pihaknya melakukan langkah antisipatif agar harga telur tak semakin naik, di antaranya dengan mengatasi di sisi suplai dan distribusinya. “Antisipasinya (agar tidak terus naik), kami kerja sama dengan beberapa daerah terkait yang bisa bantu suplai telur,” ujarnya.

Terpisah, Ketua Asosiasi Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Blitar Rofi Yasifun menyampaikan bahwa pada dasarnya stok telur ayam ras masih cukup untuk memenuhi kebutuhan di Jatim. Namun, menurutnya naiknya harga telur saat ini karena meningkatnya permintaan.

Tren kenaikan permintaan dikarenakan banyaknya hajatan yang digelar masyarakat dalam rangka menyambut momen HUT Kemerdekaan RI. Bersamaan dengan itu, saat ini tengah gencar pelaksanaan program bantuan sosial Program Keluarga Harapan atau PKH.

Peternak mengumpulkan telur ayam untuk dijual ke pedagang. (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Rofii menuturkan, sebetulnya harga yang berlaku di pasar saat ini tidak tinggi amat. Dia juga menyebut saat ini sudah masuk pada fase penurunan harga. “Nanti harga normal di pasaran sekitar Rp26.000 per kilogram. Ini harga keseimbangan baru, ya, yang sudah ditetapkan bersama pemerintah. Jadi tidak bisa seperti dulu lagi Rp18.000 per kilogram,” ujarnya.

Presiden Jokowi sendiri turut merespons naiknya harga telur beberapa hari terakhir ini. Dia mengatakan, meroketnya harga telur tak lepas dari naiknya harga pakan ternak. Namun demikian, ia memastikan bahwa harga telur akan turun dan stabil lagi dalam dua pekan ke depan.

“Harga relatif stabil, hanya satu (yang tidak stabil) di telur,” kata Jokowi di sela meninjau harga sejumlah komoditas pangan di Pasar Cicaheum, Bandung, Jawa Barat.

Baca juga: Jokowi Bilang Harga Telur Ayam Akan Turun Dua Pekan ke Depan