Atasi Inflasi Pangan, BI Serukan Pemda Gelar Operasi Pasar
- VIVA/Mohammad Yudha Prasetya/tangkapan layar
VIVA Bisnis - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyerukan agar para pemerintah daerah segera menggelar operasi pasar, guna mengatasi masalah inflasi pangan.
Segera Gelar Operasi Pasar
"Kita harus segera gelar operasi pasar agar harga-harga cabai, bawang, telur, daging, bisa turun. Supaya inflasi pangan 10,47 persen juga bisa turun menjadi 6 atau 5 persen," kata Perry dalam telekonferensi, Rabu 10 Agustus 2022.
Pemerintah Pusat Sedang Lakukan Koordinasi
Saat ini, menurutnya, di level pemerintahan pusat sedang dilakukan koordinasi agar para bupati, wali kota, dan pemerintah provinsi, bisa menggunakan anggaran daerahnya untuk melakukan operasi pasar tersebut.
"Karena ada beberapa masalah kepastian hukum, di mana ada beberapa bupati dan wali kota yang takut menggunakan anggarannya untuk melakukan operasi pasar. Kita juga sudah berkoordinasi dan sudah ada kejelasan dengan BPK, agar hal ini tidak menjadi temuan," ujarnya.
Baca juga: Sri Mulyani: Ancaman Inflasi Kini Sensitif Bagi Politik Suatu Negara
Jalin Silaturahmi dan Gotong Royong
Selain itu, upaya lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi inflasi pangan adalah dengan menjalin silaturahmi dan gotong-royong antar daerah, untuk saling melengkapi hasil pangan dari daerahnya masing-masing kepada daerah lain yang membutuhkan.
"Mari daerah-daerah yang mempunyai produksi lebih agar kerja sama antar daerah dengan daerah-daerah yang membutuhkan," ujar Perry.
Kembali ke Pola Pertanian
Kemudian, langkah selanjutnya untuk mengatasi inflasi pangan ini menurut Perry adalah dengan kembali ke pola pertanian, yang menjadi identitas bangsa Indonesia sejak zaman dulu kala. Sebagai masyarakat petani yang 60 persen konsumsi masyarakatnya adalah beras, Perry berpendapat bahwa tidak seharusnya kita lupa dengan asal-usul kita di bidang pertanian.
"Maka mari kita gerakkan pertanian kita, agar produksi bisa meningkat. Karena kalau terjadi gejolak, yang paling penting adalah ketahanan pangan, ketahanan perut, ketahanan rakyat, serta ketahanan energi," kata Perry.
"Jadi kita harus 'back to basic' bahwa kita adalah orang pertanian, yang pertaniannya harus kita kembangkan. Karena itu, ketahanan perut dan ketahanan energi yang diperlukan saat ada gejolak," ujarnya.