Ekonomi Tumbuh Positif, Kepala BPS: Indonesia Jauh dari Resesi
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Bisnis – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyatakan, dengan angka pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022 sebesar 5,44 persen, posisi Indonesia jauh dari ancaman resesi. Meski begitu Pemerintah akan terus mewaspadai ancaman tersebut.
Adapun saat ini beberapa negara di dunia salah satunya AS secara teknikal sudah mengalami resesi. Sebab data perekonomian negara itu selama dua kuartal berturut-turut ada di angka negatif.
"Kalau sampai kuartal II ini menurut saya jauh dari resesi, tapi kuartal III, kuartal IV dan seterusnya ya kita perlu waspada. Karena tadi banyak faktor yang menyebabkan kita masih tumbuh tinggi di kuartal II," ujar Margo kepada awak media, Jumat 5 Agustus 2022.
Baca juga: BPS Catat Ekonomi Indonesia Kuartal II-2022 Tumbuh 5,44 Persen
Margo menjelaskan, jauhnya Indonesia dari jurang resesi kuartal II ini karena RI mendapatkan keuntungan dari windfall ekspor. Karena seperti diketahui Indonesia merupakan negara eksportir, dan dengan adanya dinamika yang terjadi saat ini RI masih diuntungkan.
"Tadi ekspornya tumbuh tinggi, yang kedua kebijakan pemerintah dari sisi fiskal dengan memberikan subsidi kepada energi itu. Itu kan membuat pelaku usaha masyarakat untuk melakukan aktivitas ekonomi itu masih terjaga," jelasnya.
Selain itu jelasnya, dari kebijakan moneter yang dilakukan Pemerintah terhadap suku bunga yang tetap ada di kisaran 3,5 persen. Membuat dunia usaha masih kondusif dalam melakukan aktivitas ekonominya.
"Jadi di kuartal II menurut saya Pemerintah kerena fiskal dan moneter bekerja secara kompak dan terukur sehingga dampak ke ekonomi kita 5,4 persen. Itu bagus banget menurut saya, tapi di kuartal III dan kuartal IV kita nggak tahu ke depan ya," ujarnya.
Margo melanjutkan, terkait kedepannya apakah Indonesia akan mengalami resesi hal itu tergantung dari kebijakan subsidi Pemerintah. "Kemudian pergerakan inflasi inti dan bagaimana kebijakan BI merespons dari perkembangan inflasi inti," katanya.