Groundbreaking Akhir Juli, Komplek Istana di IKN Butuh Rp6 Triliun
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Bisnis – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan rencana peletakan batu pertama atau Groundbreaking di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan dilakukan pada akhir Juli 2022.
Pelatakan batu pertama tersebut dimulai dengan pembangunan istana seperti kantor presiden, kantor kementerian, dan kantor-kantor pendukungnya. Dan Presiden Jokowi direncanakan akan meninjau proyek IKN tiga bulan sekali.
Basuki mengungkapkan, untuk keseluruhan biaya yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur dasar IKN mencapai Rp43 triliun. Terdiri dari, istana, jalan, jalan tol, jalan raya, jalan nasional, dan land devolopment.
Baca juga: Menteri PUPR Sebut 3 Bulan Sekali Jokowi Akan Cek Pembangunan IKN
"Proyek ini akan dikerjakan dari 2022 hingga 2024, secara multiyears. Dan untuk tahun ini dibutuhkan biaya mencapai Rp5 triliun," ungkap Basuki saat meninjau TMII, Jakarta Timur, Selasa 12 Juli 2022.
Ia mengungkapkan, dari total kebutuhan anggaran untuk IKN tersebut, dana untuk pembangunan Istana baru mencapai Rp6 triliun. Yang dari total anggaran tersebut terbagi menjadi tiga komponen.
"Untuk istananya saja Rp2 triliun, tapi kalau sama 3 komponen lainnya mencapai Rp6 triliun. Seperti Istana Presiden, Kantor Presiden dan Perangkat Presiden," ujar Basuki.
Sebelumnya diberitakan, proses pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara sudah mencapai fase land development atau pemetaan lahan. Proses penandatanganan untuk Pemetaan lahan ini dilakukan Kementerian PUPR pada 15 Juli ini.
Setelah pemetaan lahan, pemerintah akan memulai pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan tol dan jalan nasional yang menjadi akses utama ke IKN. Ada juga pembangunan Istana Presiden, Istana Wakil Presiden, empat kantor Kementerian Koordinator, dan Gedung DPR
Dalam waktu dekat, kata Basuki, pemerintah juga akan membangun hunian bagi 200.000 pekerja proyek di IKN. "Mulai ini (pembangunan), jadi Agustus nanti makanya pertama kita bikin hunian para pekerja, mungkin sampai untuk 200 ribuan pekerja konstruksi," ujar Basuki.