Airlangga: Ekonomi Digital RI 2030 Potensi Tembus Rp4.531 Triliun

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia 2022 - Side Events G20 di Bali, 11 Juli 2022.
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan potensi ekonomi dan keuangan digital RI memiliki prospek cerah. Ini menurutnya perlu dioptimalkan untuk menjadi sumber pertumbuhan baru.

Pada 2021, Airlangga memaparkan, perdagangan ekonomi digital di RI mencapai Rp401 triliun. Hal itu seiring dengan meningkatkannya akseptasi dan preferensi belanja secara online yang didukung oleh sistem pembayaran digital. 

"Potensi ekonomi digital diperkirakan di 2025 bisa mencapai US$146 miliar dan di 2030 bisa naik 8 kali lipat menjadi Rp4.531 triliun," ujar Airlangga dalam sambutannya mewakili Presiden Jokowi di acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia 2022 -Side Events FMCBG G20- di Nusa Dua, Bali, Senin 11 Juli 2022. 

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Photo :
  • VIVA/Fikri Halim

Dia melanjutkan, potensi ekonomi digital itu diperkirakan didorong oleh nilai transaksi uang elektronik yang naik 32,25 persen, transaksi menggunakan QRIS tumbuh 245 persen dan nilai transaksi digital banking yang meningkat 20,28 persen secara tahunan. 

Tak hanya itu, potensi ekonomi digital itu juga ditopang oleh 2.391 startup di Indonesia. Di antaranya 2 perusahaan sudah berstatus Decacorn dan 8 perusahaan dengan status Unicorn. 

"Indonesia menjadi negara tujuan investasi digital terpopuler di ASEAN, atau mewakili 40 persen daripada digitalisasi di kawasan yang nilainya Rp300 triliun. Didukung perbaikan iklim usaha yang kondusif," katanya.

Digitalisasi ekonomi dan keuangan, lanjut Ketua Umum Partai Golkar itu, akan terus terakselerasi dengan perbaikan capaian inklusif keuangan berdasarkan survei keuangan inklusif yang diselenggarakan. 

"Dan tentu kita optimis inklusi keuangan Indonesia telah ditargetkan 90 persen di 2024. Dengan penguatan sinergi, akselerasi, dan implementasi di tingkat nasional dan daerah," tuturnya.