Reformasi WTO hingga Benahi Sengketa Dagang Jadi Fokus TIIWG G20
- Instagram G20
VIVA Bisnis – Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan, terdapat tiga fokus utama yang berhasil dibahas, dalam gelaran Trade Industry and Invesment Working Group (TIIWG) G20 Indonesia Kedua yang digelar di Surakarta, Jawa Tengah, pada 5-7 Juli 2022 kemarin.
"Jadi pada TIIWG G20 Indonesia Kedua, yang digelar kembali di Solo pada 5-7 Juli itu, telah menuntaskan tiga agenda yang menjadi subyek pembahasan TIIWG," kata Djatmiko dalam telekonferensi, Jumat 8 Juli 2022.
Djatmiko menjelaskan, pembahasan pertama di TIIWG G20 Indonesia kedua itu yakni perihal upaya reformasi organisasi perdagangan dunia atau World Trade Organization (WTO). Pembahasannya berkisar pada upaya-upaya reformasi di bidang negosiasi, transparansi dan notifikasi, serta penyelesaian sengketa.
Baca juga: Update Pencairan Gaji ke-13 ASN hingga 7 Juli, Segini Jumlahnya
Pembahasan kedua yakni perihal fungsi penyelesaian sengketa paling lambat pada 2024, serta Special and Different Treatment (SDT) untuk negara berkembang yang menjadi bagian dari WTO.
Fokus pembahasannya berkutat di persoalan tentang bagaimana peran perdagangan, investasi, dan industri, dalam merespons kondisi darurat seperti misalnya pandemi COVID-19 yang masih terjadi saat ini.
Selain itu, dibahas pula soal peningkatan kapasitas dan diversifikasi vaksin, untuk mengatasi pandemi COVID-19. Misalnya melalui fleksibilitas penguatan kerja sama internasional, terutama dalam urusan alih teknologi, pembiayaan, dan inovasi.
"Termasuk mendukung penguatan upaya arsitektur kesehatan global, yang merupakan salah satu pilar utama dalam Presidensi Indonesia G20 2022 ini sebagaimana yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo," ujarnya.
Kemudian, agenda pembahasan terakhir yakni soal upaya-upaya bersama seluruh negara anggota G20, untuk memacu investasi berkelanjutan demi pemulihan ekonomi dunia.
"Dalam hal ini, adalah soal bagaimana kita mendorong investasi yang berkelanjutan, dalam rangka mendorong proses pemulihan ekonomi global," kata Djatmiko.
Dia menambahkan, setelah ketiga agenda tersebut selesai dibahas dalam TIIWG G20 Indonesia kedua kemarin, maka tugas selanjutnya adalah bagaimana pembahasan tersebut dikonvergensikan, dan didorong semaksimal mungkin hingga menjadi pembahasan pada September 2022. Yakni, saat saat putaran terakhir pertemuan TIIWG sekaligus menjadi pertemuan tingkat menteri.
"Kita berharap seluruh perwakilan menteri dari negara-negara G20 serta pimpinan eksekutif dari lembaga internasional, dapat terlibat dalam pembahasan selanjutnya," ujarnya.