Harga Bahan Bakar Naik, Menhub Bicara Finansial Sektor Transportasi
- VIVA/Anisa Aulia
VIVA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta, seluruh operator transportasi untuk memperhatikan dukungan finansial atau keuangan saat harga bahan bakar naik. Hal itu perlu diperhatikan seiring dengan bergeraknya perekonomian pasca hantaman pandemi COVID-19.
Budi mengatakan, dengan bergeraknya kembali perekonomian nasional maka seluruh unsur transportasi akan beradaptasi kembali. Karena pasca pademi terdapat aktivitas baru yang menerapkan protokol kesehatan.
“Untuk itu saya harapkan seluruh operator transportasi di Indonesia harus menyiapkan strategi tinggi sebagai langkah antisipasi dalam menghadapi adaptasi masa pandemi. Hal penting untuk diperhatikan adalah dukungan finansial bagi industri transportasi,” ujar Budi dalam telekonferensi, Kamis 30 Juni 2022.
Budi menjelaskan, keuangan penting diperhatikan karena setelah hantaman pandemi COVID-19 yang terjadi selama dua tahun membuat sektor transportasi terhenti. Sebab neraca keuangan menjadi tidak kondusif, disebabkan kurangnya pengguna jasa transportasi.
“Ditambah dengan naiknya bahan bakar dunia yang berimbas pada operasional transportasi dan tidak terkecuali di sektor penerbangan,” terangnya.
Semua Pihak Diminta Terbuka soal Permasalahan yang Dihadapi
Maka dari itu, dia berharap semua pihak baik pemerintah, pelaku usaha, dan investor agar dapat berperan aktif untuk berkomunikasi secara terbuka. Dalam hal itu terkait dengan permasalahan yang dihadapi transportasi udara.
“Dan berkontribusi dalam memberikan penyelesaian sehingga industri transportasi udara optimis dapat menghadapi tantangan. Dengan melakukan sejumlah rencana strategis guna membangkitkan perekonomian Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid menuturkan, saat ini industri angkutan udara nasional terlah bangit dan memimpin pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) di sektor transportasi. Karena tercatat, pertumbuhan terjadi sebesar 53,2 persen secara yoy pada kuartal I 2022.
“Mengindikasikan mulai adanya pemulihan dari tahun sebelumnya. BPS mencatat penumpang angkutan udara domestik pada kuartal I 2022, mencapai 10,7 juta penumpang atau naik 55,5 persen secara tahunan,” ujarnya.
Sedangkan untuk jumlah penumpang angkutan udara internasional pada periode yang sama tercatat tumbuh hingga 200 persen lebih. Meski begitu jelasnya, peningkatan jumlah penerbangan tersebut masih jauh dari pemulihan sebelumnya atau sebelum pandemi.