66.474 Petani Ikut Program Makmur, Pendapatan Disebut Meningkat
- Dokumentasi Pupuk Indonesia.
VIVA – Realisasi lahan pertanian yang mengikuti program Makmur PT Pupuk Indonesia mencapai seluas 140.108 hektare (ha) hingga Mei, dari target seluas 250 ribu hektare tahun ini. Pendapatan petani peserta program yang diluncurkan Agustus 2021 oleh Menteri BUMN Erick Thohir, pun disebut meningkat.
Senior Project Manager (SPM) Program Makmur Pupuk Indonesia, Supriyoto mejabarkan, Makmur adalah ekosistem yang mengintegrasikan petani dengan stakeholder yang berhubungan dengan budidaya pertanian dari hulu hingga hilir. Seperti agro input, lembaga keuangan, jasa asuransi, Pemerintah daerah (Pemda), teknologi pertanian, hingga offtaker.
“Program ini sudah terlaksana di atas lahan seluas 140.108 ha atau 56 persen dari target tahun 2022 ini, dan petani seluruh Indonesia juga bisa mengikuti program Makmur,” ujar Supriyoto dikutip dari keterangannya, Selasa, 21 Juni 2022.
Sejak diluncurkan, program Makmur telah terlaksana di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Belitung, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Kemudian di Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, serta Sulawesi Utara.
Dari luas lahan itu, Supriyoto menjelaskan bahwa terdapat beberapa komoditas yang telah ditanam. Dengan rincian padi seluas 26.867 ha, jagung seluas 17.298 ha, sawit seluas 58.705 ha, tebu seluas 33.044 ha, hortikultura seluas 1.918 ha, dan perkebunan rakyat seluas 2.277 ha.
Supriyoto mengatakan, Program Makmur juga berhasil meningkatkan produktivitas komoditas padi rata-rata 32,73 persen menjadi sekitar 7,7 ton per ha dari yang sebelumnya 5,8 ton ha. Sementara itu, untuk komoditas jagung meningkat rata-rata 37,47 persen menjadi 7,7 ton per ha dari yang sebelumnya 5,6 ton per ha.
“Petani yang mengikuti program Makmur juga tercatat pendapatan atau keuntungannya meningkat. Sebagai contoh petani padi meningkat hingga 51,11 persen penghasilannya, dan petani jagung meningkat hingga 54,16 persen,” ujarnya.
Lebih lanjut menurutnya, hingga Mei 2022, program Makmur telah mengakuisisi atau diikuti oleh 66.474 orang petani dari target 250 ribu orang. Adapun 66.474 orang petani ini tersebar ke beberapa komoditas.
Seperti padi sebanyak 25.043 orang, jagung sebanyak 13.751 orang, sawit sebanyak 15.251 orang, dan tebu sebanyak 7.556 orang. Selanjutnya, hortikultura sebanyak 3.152 orang, dan perkebunan rakyat sebanyak 1.721 orang.