Penanganan Wabah PMK Hewan Ternak akan Masuk Anggaran PEN
- Anisa Aulia/VIVA.
VIVA – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak dinilai Pemerintah sudah sangat mengkhawatirkan. Dari hal tersebut pemerintah telah menyediakan anggaran untuk penanganan wabah PMK melalui Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengungkapkan, untuk jumlah anggaran penanganan tersebut masih dilakukan penghitungan. Tetapi untuk jumlah biaya penanganan PMK hampir sama dengan komponen biaya COVID-19.
“Anggarannya dari PC-PEN, anggaran sedang dihitung. Minggu ini diselesaikan anggarannya karena ini cukup mendesak untuk penyakit mulut kuku, sehingga biayanya itu hampir sama dengan komponen biaya di COVID-19,” kata Susiwijono di Gedung Kementerian Perekonomian, Jakarta, Jumat 10 Juni 2022.
Susiwijono menjelaskan, pada anggaran PMK tersebut nantinya akan digunakan untuk biaya vaksin, antigen, dan obat. Hal itu dilakukan katanya, karena wabah PMK telah menjangkit di 18 provinsi dan 163 kabupaten/kota di Indonesia.
“Itu cukup tinggi karena 1 juta populasinya sekitar 14 jutaan, 18 provinsi sudah kena. Karena ini sudah cukup serius tentang ini,” jelasnya.
Lebih lanjut, Susiwijono mengatakan Menko Perekonomian juga telah menyampaikan kepada Mentan, Mendagri, dan ke gubernur serta wali kota untuk melakukan penanganan di tingkat mikro. Di mana penanganan akan dilakukan sama halnya dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Jadi nanti ada Satgas PMK sampai ke tingkat kecamatan dan desa. Kemarin sore kita sudah rapat mengenai itu sehingga isu-isu di dalam negeri kita prioritaskan untuk kita tangani sambil kita berkontribusi menyelesaikan di tingkat global,” terangnya.
Dia melanjutkan, keseriusan Pemerintah dalam menangani PMK juga karena dampaknya akan sangat luar biasa terhadap perekonomian.
“Dampaknya ke ekonomi akan sangat bukan hanya masalah sapi saja, bisa jadi nanti misalkan produk hortikultura nanti. Karena ekspor bisa menjadi media pembawa dan sebagainya, artinya dampaknya akan ke mana-mana sehingga kita akan serius menangani ini,” tegasnya.