Rencana Akuisisi BTN Syariah oleh BSI Dinilai Ancam UMKM Naik Kelas
- Dokumentasi BTN.
VIVA - Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, mengatakan rencana akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN Syariah) oleh PT Bank Syariah Indonesia (BSI) dinilai akan mengancam program BTN Syariah dalam memberdayakan pengusaha UMKM untuk naik kelas.
BSI Jadi Bank Terbesar Ketujuh
Anwar mengatakan BSI yang telah menjadi bank terbesar ketujuh di Indonesia dari sisi aset, di mana saat ini lebih melayani korporasi dan pengusaha level menengah. Kepedulian BSI dalam mendukung permodalan pelaku usaha kecil, mikro dan ultra mikro dinilai sangat kurang.
“Saya adalah orang yang tidak setuju dengan di-mergernya tiga bank syariah, karena bagi saya, bank syariah sebaiknya fokus kepada UMKM. Karena boleh dikatakan, rakyat dan umat Islam itu sangat banyak di UMKM," kata Anwar dalam keterangannya, Rabu, 1 Juni 2022.
Padahal, Anwar menilai bahwa jumlah pengusaha korporasi dan level menengah hanya 1,32 persen dari total pelaku usaha di Indonesia. Sementara, pelaku UMKM mencapai 98,68 persen dari seluruh pelaku usaha.
"Jadi yang akan dijamah hanya sekitar 1,32 persen dari total pelaku usaha yang ada di Tanah Air ini. Hal ini tentu benar-benar tidak sehat bagi perkembangan perekonomian nasional, karena dia tentu pasti akan mendorong bagi terciptanya kesenjangan sosial ekonomi yang semakin tajam," ujarnya.
Arahkan untuk Pemberdayaan UMKM
Menurutnya, pemerintah harus mengarahkan bank syariah milik negara untuk fokus pada pemberdayaan UMKM, sementara untuk bank-bank swasta yang ada, biarlah mereka fokus kepada usaha besar dan menengah.
Tanpa komitmen ini maka kesenjangan ekonomi di Indonesia akan semakin melebar di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pengusaha level korporasi akan semakin kaya, sementara UMKM akan jalan di tempat bahkan menurun.
"Oleh karena supaya hal itu tidak terjadi, maka kebijakan yang kita ambil hari ini jangan mengarah kepada bagaimana membuat yang besar semakin membesar, tapi bagaimana caranya supaya bisa terjadi mobilitas vertikal dimana yang di bawah bisa naik ke tengah dalam jumlah yang besar," kata Anwar.
Atas dasar itu, Anwar mengaku menolak akuisisi BTN Syariah oleh BSI. Menurutnya, tidak masalah BTN Syariah masih menjadi bank kecil asalkan tetap komitmen mendukung pengusaha UMKM di sektor properti.
“Bila BTN Syariah diakuisisi oleh BSI, maka harapan kita untuk mendorong pengusaha kelas bawah untuk naik kelas ke kelas menengah, tentu akan menjadi sulit karena BSI-nya akan lebih bias kepada usaha besar dan menengah,” ujarnya.