Penumpang Menumpuk di Stasiun Manggarai, Dirut KAI Buka Suara
- KAI
VIVA – Perubahan pola operasi perjalanan KRL untuk lintas Bogor, Bekasi, dan Cikarang, yang mulai diterapkan pada Sabtu 28 Mei 2022 lalu, telah membuat penumpukan penumpang di Stasiun Manggarai akibat pelaksanaan Switch Over (SO) ke-5 atau SO5.
Sejumlah keluhanpun terlontar dari sebagian masyarakat pengguna KRL di rute-rute tersebut, yang merasakan dampak penumpukan penumpang di Stasiun Manggarai sejak akhir pekan lalu.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia atau KAI, Didiek Hartantyo menjelaskan, perubahan pola operasi perjalanan KRL ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan pelayanan perjalanan KRL Jabodetabek.
Baca juga: Geger, Diam-diam Menteri Basuki Punya Ilmu Kanuragan Tersembunyi
"Perubahan pola operasi harus dilakukan karena adanya pembangunan infrastuktur perkeretaapian, yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan para pengguna KRL," kata Didiek dalam keterangannya, Senin 30 Mei 2022.
Tujuan lainnya, lanjut Didiek, adalah dalam rangka peningkatan pelayanan, dimana pengguna KRL diprediksi akan terus meningkat jumlahnya.
Dia menjelaskan, sebelum adanya pelaksanaan SO5 di Stasiun Manggarai, pengguna KRL harus menyeberang rel ketika melakukan transit di mana hal tersebut sangat membahayakan.
Namun saat ini, pengguna KRL cukup naik dan turun menuju peron tujuan dengan menggunakan lift, eskalator, dan tangga manual. Didiek memastikan, adanya gedung baru ini juga membuat pengguna KRL lebih nyaman saat berpindah jalur, serta menunggu kedatangan KRL di peron yang lebih luas.
Dia mengatakan bahwa memasuki hari ketiga perubahan pola operasi KRL, situasi Stasiun Manggarai dan arus pengguna KRL sudah mulai terkendali. Kepadatan para pengguna KRL dapat segera terurai, setelah berbagai antisipasi yang dilakukan oleh KAI.
Misalnya seperti pengoperasian KRL Feeder relasi Manggarai - Angke/Kampung Bandan (pp) di jalur 7 pada jam-jam sibuk, pengoperasian KRL tujuan Bekasi/Cikarang dari Tanah Abang di jalur 9, penambahan petugas untuk mendampingi dan mengarahkan pengguna KRL, perbaikan pola operasi dan stabling KRL, serta pengoptimalan rangkaian KRL.
"Kami telah menambah petugas dan menyiapkan papan petunjuk arah untuk mengarahkan, mengatur antrean, serta membantu menjelaskan kepada pengguna KRL yang masih kebingungan," ujarnya.