ID FOOD Salurkan Minyak Goreng dan Gula ke Pasar Tradisional di Kupang

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi
Sumber :
  • Biro Setpres

VIVA – BUMN Holding pangan ID FOOD bersama Kementerian Perhubungan, Badan Pangan Nasional, PTPN Group, Pos Indonesia, dan BRI, bersinergi mendistribusikan gula dan minyak goreng curah ke pasar-pasar tradisional di Kupang.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi mengatakan, gerakan kolaborasi untuk pemerataan pangan ini diinisiasi pertama kali oleh Badan Pangan Nasional bersama Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. 

"Kolaborasi agregasi pangan via tol laut ini diciptakan untuk dilaksanakan secara berkelanjutan, perdana dan prioritas Kupang NTT, selanjutnya wilayah timur lain termasuk Sorong, Merauke," kata Arief dalam keterangan tertulis, Rabu 11 Mei 2022.

ID FOOD salurkan minyak goreng curah ke pasar tradisional.

Photo :

Dia menambahkan, selain minyak goreng dan gula, ke depannya bisa juga didistribusikan komoditas lain via tol laut seperti misalnya beras dan jagung. "Ini juga sudah dibahas sebelumnya bersama dengan Menhub Budi Karya," ujarnya.

Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD, Frans Marganda Tambunan mengatakan, sebanyak 300 ton minyak goreng curah dan 800 ton gula mulai didistribusikan ke pasar-pasar tradisional dan UMKM di Kupang.

Hal itu dilakukan dengan melibatkan asosiasi pedagang pasar dan koperasi, melalui anak usaha Holding PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan Rajawali Nusindo.

"Ke depan, ID FOOD sedang mempersiapkan platform digital agar setiap pendistribusian pangan dapat termonitor hingga ke konsumen," kata Frans.

Selain itu, lanjut Frans, sebagai upaya menciptakan ekosistem pangan di wilayah lokal, ID FOOD juga menggandeng nasabah UKM binaan Bank BRI untuk pendistribusian minyak goreng ke pasar-pasar Tradisional dan UMKM di daerah. Sekaligus, supaya BRI dapat mendukung UKM maupun para pedagang jika ada yang membutuhkan pembiayaan.

"Penyedia minyak goreng dan gula ID FOOD bekerja sama dengan PTPN Group yakni PT Industri Nabati Lestari (INL), serta anak usaha Holding Perkebunan Nusantara dan gula produksi PTPN II," ujarnya.