Rekor 10 Tahun, Realisasi Investasi Kuartal I Capai Rp282,4 Triliun

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada kuartal I 2022 mencapai Rp282,4 triliun. Angka tersebut tumbuh 28,5 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp219,7 triliun.

Realisasi investasi di periode tersebut juga tercatat tumbuh 16,9 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (qoq) sebesar Rp241,6 triliun sehingga berhasil mencetak rekor pertumbuhan tertinggi sepanjang 10 tahun terakhir.

"Ini rekor 10 tahun terakhir untuk pertumbuhan realisasi investasi,” kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam paparan realisasi investasi secara daring di Jakarta, Rabu, 27 April 2022.

Menurutnya, ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah dalam meramu kebijakan investasi on the track. “Ini memberikan rasa kepastian bagi investor untuk menanamkan investasinya," ucapnya.

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi/Realisasi Investasi.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Secara rinci, realisasi penanaman modal asing (PMA) sepanjang Januari-Maret 2022 mencapai Rp147,2 triliun, tumbuh 31,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp135,2 triliun, tumbuh 25,1 persen secara tahunan (yoy).

"Untuk global, mereka mulai nyaman dan yakin terhadap stabilitas kebijakan negara dalam mendorong investasi masuk ke Indonesia. Demikian pula PMDN tumbuh. Ini yang kita inginkan supaya menuju investasi berkualitas," katanya.

Berdasarkan lokasi proyek, realisasi investasi di kuartal I 2022 tersebar di DKI Jakarta, Jawa Barat, Riau, Jawa Timur dan Sulawesi Tengah.

Realisasi investasi di periode ini didominasi oleh industri logam dasar, barang logam dan bukan mesin dan peralatannya; transportasi, gudang dan telekomunikasi; sektor pertambangan; sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran; serta listrik, air dan gas.

Menurut Bahlil, realisasi investasi di industri dasar, barang logam dan bukan mesin dan peralatannya kini menjadi sektor utama yang ditanam di Indonesia sejak 2021. Padahal, tadinya sektor tersebut hanya berada di posisi keempat pada 2019.

Investasi di sektor tersebut juga saling mendukung dengan investasi di bidang transportasi dan pertambangan

"Hilirisasi kita benar-benar terjadi. Kita tidak akan pernah terpengaruh dengan intervensi dari negara manapun untuk menahan hilirisasi kita," katanya.

Sementara itu, lima negara asal terbesar yaitu Singapura, Hong Kong, China, Jepang dan Amerika Serikat.

Ada pun penyerapan tenaga kerja sepanjang kuartal I 2022 mencapai 319.013 orang.

Realisasi investasi di kuartal I 2022 sebesar Rp282,4 triliun telah mencapai 23,5 persen dari target yang diminta Presiden Jokowi sebesar Rp1.200 triliun pada tahun ini. (Ant)