Menteri ESDM Prediksi Puncak Lebaran Konsumsi BBM Naik 14 Persen
- tvOne.
VIVA – Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memperkirakan, mendekati puncak libur Idul Fitri kebutuhan beberapa jenis Bahan Bakar Minyak (BBM). Seperti Pertalite dan Solar diprediksi naik 10 persen hingga 14 persen saat puncak Lebaran dibanding konsumsi rata-rata harian.
Hal itu diungkapkannya, saat melakukan inspeksi mendadak di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), di sepanjang ruas tol arus mudik Jawa Barat dan Tengah.
"Kita perkirakan akan ada peningkatan kebutuhan sekitar 10 persen hingga 14 persen rata-rata. Untuk itu Pertamina kita minta untuk bisa menyediakan stoknya, sekaligus juga merencanakan operasi logistiknya supaya bahan bakarnya minyak bisa tiba tepat pada waktunya," kata Arifin dalam keterangan tertulisnya, Jumat 22 April 2022.
Baca juga: Viral Video Pria Bersorban Bolehkan Jimak dan Rokok Saat Puasa
Selain menyediakan stok sesuai kebutuhan, Pertamina juga telah menyediakan pelayanan ekstra berupa motoris-motoris pengangkut BBM. Yang siap melayani para pemudik jika terjadi kemacetan parah di jalan tol.
Arifin mengungkapkan, pemerintah akan memfokuskan ketersediaan BBM khususnya jenis Pertalite dan Biosolar. Di mana hal itu dilakukan karena jenis BBM tersebut permintaan akan meningkat di musim mudik Lebaran.
"Kita akan memfokuskan ketersediaan BBM jenis pertalite karena ada kecenderungan masyarakat menggunakan BBM jenis ini. Kita berharap dapat mengatasi kebutuhan BBM untuk arus mudik dan saya berharap cadangan untuk 20 hari ke depan dapat dipenuhi oleh Pertamina," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, berdasarkan prediksi Pertamina akan ada kenaikan konsumsi BBM. Dengan kenaikan tertinggi sebesar 29 persen pada puncak arus mudik.
"Kita sudah memprediksi akan ada kenaikan kebutuhan BBM saat ada peningkatan arus mudik minggu ini, dan kita akan lihat puncaknya di tanggal 29-30 April 2022, di tanggal tersebut kita perkirakan akan ada kenaikan kebutuhan hingga 29 persen dari rata-rata, terutama gasolin. Kalau solar justru menurun, karena mulai H-5 sudah tidak boleh beroperasi di jalan tol," ujarnya.
Nicke melanjutkan, untuk stok solar dan gasolin saat ini masih tersedia hingga 23 hari kedepan. Kemudian sesuai dengan arah Menteri ESDM tersebut. Pertamina telah memasok SPBU modular (Pertashop) di beberapa rest area yang belum memiliki SPBU.
"Kita sudah melihat-lihat rest-rest area yang belum ada SPBUnya kita sudah tambah dispenser-dispenser, pertashop-pertashop kita tempatkan di sana sehingga sekarang semua rest area ada SPBUnya,” terangnya.