Pupuk Indonesia Catat Peningkatan Ebitda 41 Persen pada 2021

Pupuk Indonesia.
Sumber :
  • Dokumentasi Pupuk Indonesia.

VIVA – PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatatkan peningkatan kinerja Ebitda atau pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi, yang meningkat pada 2021. Nilai Ebitda tersebut mencapai Rp13,91 triliun atau meningkat sebesar 41 persen dari 2020 yang mencapai Rp9,81 triliun.

Senior Vice President Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, menyatakan, program transformasi yang dilakukan telah menimbulkan dampak yang positif terhadap peningkatan Ebitda dibandingkan baseline 2020. 

Total Ebitda uplift dari program transformasi mencapai Rp1,030 triliun, berasal dari program-program yang dilakukan. Seperti transformasi digital, ritel management, program Makmur, sentralisasi pengadaan dan pemasaran, optimalisasi asset, dan program digitalisasi rantai pasok. 

Wijaya menjelaskan, fokus pada pelanggan jadi salah satu strategi bisnis perusahaan saat ini. Melalui strategi ini, Pupuk Indonesia berupaya menjadi perusahaan yang semakin memperhatikan kebutuhan dan keinginan pelanggan, termasuk memberikan pelayanan lengkap kepada pelanggan, khususnya petani. 

“Lewat program retail management, kami memperkenalkan dan memudahkan akses produk-produk non subsidi kepada petani, memberikan benefit model bagi kios dan distributor, serta meningkatkan program kerja sama promosi dengan kios-kios”, jelas Wijaya dikutip dari keterangannya, Jumat, 1 April 2022.

Selain itu menurut dia, yang terpenting adalah meningkatkan jaminan ketersediaan produk di kios. Saat ini program retail management dan juga program Makmur, berkontribusi besar terhadap peningkatan penjualan pupuk ritel, yaitu total sebesar 390 ribu ton urea dan 247 ribu ton NPK. 

“Selain itu didukung juga dengan digitalisasi di berbagai bidang yang turut meningkatkan efisiensi supply chain, serta perubahan model bisnis menjadi activist holding yang dapat menyelaraskan operasional anak perusahaan dengan strategi holding,” jelas Wijaya.

Pupuk Indonesia.

Photo :
  • Antara/Rosa Panggabean.

Program lain yang berkontribusi besar terhadap Ebitda uplift ini adalah sentralisasi pengadaan dan pemasaran. Sebab, dapat mengoptimalisasi rantai pasok di perusahaan. 

"Mulai dari pengadaan bahan baku, jadwal perbaikan pabrik, permintaan pasar, potensi ekspor dan lain sebagainya. Sehingga baik proses pengadaan bahan baku maupun penjualan produk betul-betul memberikan hasil yang optimal”, jelas Wijaya. 

Peningkatan Ebitda tersebut juga turut didorong oleh program transformasi digital. Di antaranya adalah implementasi data science, optimalisasi distribusi dan pergudangan (logistik) dengan menggunakan tools digital. 

"Kemudian, pemanfaatan aplikasi digital penebusan pupuk komersil online Retail Management System (RMS) di berbagai daerah, hingga digitalisasi monitoring rantai pasok," tambahnya.

Ke depan lanjutnya, Pupuk Indonesia akan terus merealisasikan berbagai program transformasi bisnis lainnya untuk meningkatkan Ebitda. Di antaranya adalah dengan terus mendekatkan diri dengan pelanggan dan meningkatkan realisasi penjualan pupuk ritel komersil. 

Selanjutnya, memperluas program Makmur menjadi 250 ribu hektare, hingga diversifikasi usaha produk non-pupuk dengan melakukan revamping pabrik PT Pupuk Kaltim (PKT-2), operasional pabrik Ammonium Nitrate PKT, serta pabrik NPK PT Pupuk Iskandar Muda (PIM). 

“Selain itu, upaya peningkatan Ebitda ini juga akan kami lakukan melalui sejumlah penghematan, yaitu melalui Cost Reduction Program atau CRP di berbagai lini,” ujar Wijaya.